Mohon tunggu...
Edi Setiawann215
Edi Setiawann215 Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

konten favorit konten terbarukan

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Peternak Sapi Di Dusun Janglot Sudah Bisa Tersenyum Seusai Sapinya Sembuh Dari Wabah PKM

31 Januari 2025   19:59 Diperbarui: 31 Januari 2025   19:59 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto sapi pak larto:(sumber edi setiawan)

Dusun Janglot -- Para peternak sapi di Dusun Janglot kini bisa bernapas lega setelah sapi-sapi mereka dinyatakan sembuh dari wabah Penyakit Kuku dan Mulut (PKM) yang sempat menyerang beberapa waktu lalu. 

Wabah PKM yang melanda daerah ini sebelumnya menyebabkan penurunan produksi ternak dan menghambat perekonomian peternak. Namun, berkat upaya keras dari para peternak serta dukungan dari dinas terkait, kondisi sapi-sapi kini berangsur pulih. 

Salah seorang peternak, Pak Larto, mengungkapkan rasa syukur dan kebahagiaannya. "Kemarin sempat khawatir karena banyak sapi yang tidak mau makan dan mengalami luka di mulut. Tapi sekarang sudah sehat kembali, jadi bisa mulai beternak seperti biasa," ujarnya. 

foto sapi pak larto:(sumber edi setiawan)
foto sapi pak larto:(sumber edi setiawan)

terlihat sapi-sapi yang kini sudah sehat kembali dan mulai lahap menyantap pakan hijauan. Para peternak berharap wabah ini tidak kembali terjadi dan mereka bisa kembali fokus pada pengembangan ternak untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. 

Pihak pemerintah desa dan dinas peternakan setempat mengimbau para peternak untuk tetap menjaga kebersihan kandang serta memperhatikan kesehatan ternak guna mencegah wabah serupa di masa depan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun