Mohon tunggu...
Edi Sembiring
Edi Sembiring Mohon Tunggu... -

tulisan kini diarsipkan di sebuah huma kecil,\r\nrumah tuannya, \r\nnamun merdeka di tanahnya ----\r\n\r\n\r\njejak-jejak meracau....\r\nwww.edisantana.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ingatan Perempuan Buta

9 Desember 2011   04:36 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:39 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1295151899383855468

"Aku mengenal dan mengingat suaramu. Lima tahun yang lalu kau hadir di siang itu. Kau obrak abrik dagangan pada pedagang. Sepatumu begitu buas menendang, tak hanya itu pasukanmu merusak kios-kios. Kau hadir atas nama pemilik tanah yang baru, sementara pemilik tanah yang lama tak pernah memiliki haknya, karena telah dipalsukan kepemilikan tanah itu. Agar kau tahu, ia pun ada di belakang kami. Karena kami telah membayar yang sepantasnya."

Ucapannya terhenti sejenak. Ia menarik nafas dengan begitu beratnya. Tubuhnya coba bertahan atas siksaan.

"Dan sudah lima tahun pula kejadian itu selalu berulang, sampai keputusan pengadilan yang tak berpihak memenangkan kalian. Dan sepanjang lima tahun itulah aku tak lagi bisa berdagang. Anakkulah yang melanjutkan hidup kami. Setiap kabar kebengisan kalian terjadi berulang, anakku menyampaikan kegusarannya. Aku yakin setiap kali ia menatap mataku yang kosong, ia pasti akan mengingatmu. Mengingat saat kau siramkan bensin ke kios kami. Mengingat saat kau siramkan bensin ke tubuhku, ke mataku. Aku masih bisa menatap untuk terakhir kalinya, senyummu yang bengis melemparkan anak korek api yang menyala itu ke arah genangan bensin di hadapanku."

Edi Sembiring Jejakjejak Meracau

sumber ilustrasi : klik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun