Mohon tunggu...
Edi Sembiring
Edi Sembiring Mohon Tunggu... -

tulisan kini diarsipkan di sebuah huma kecil,\r\nrumah tuannya, \r\nnamun merdeka di tanahnya ----\r\n\r\n\r\njejak-jejak meracau....\r\nwww.edisantana.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Mantra Dodolitdodolitdodolibret-nya Seno Gumira Ajidarma Bukan Plagiat

30 Juni 2011   03:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:03 2264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Sementara Guru Kiplik justru menganggap kisah oleh doa yang benar maka bisa berjalan di atas air adalah dongeng semata. Tapi akhirnya Guru Kiplik bertobat dan meyakini itu.

Terlalu terburu-buru menyebut SGA plagiator karena diakhir ceritapun SGA memberi catatan kaki bahwa ini hanyalah versi penulis atas berbagai cerita serupa, dengan latar belakang berbagai agama di muka bumi.

SGA tak menjiplak Tolystoy karena cerita dan sudut pandang awalnya berbeda. Hanya saja di akhir kisah mereka menjadi seperti sama. Tolstoy dan SGA serta penulis lainnya bercermin pada ajaran dan kisah Yesus, lalu dikembangkan dalam kisah kekinian. Tolstoy bercerita perjalanan kapal pada jamannya, sementara SGA berkisah pada kegelisahan Guru Kiplik atas salahnya orang-orang berdoa hingga dirasa ia perlu pergi berkeliling.

Namun, kalaupun sama di akhir cerita, itu tak masalah, karena sejujurnya mereka memang ingin bercerita tentang Anak Manusia yang bisa berjalan di air karena imannya, mereka adalah Yesus beserta muridNya. Ini semua kisah yang memang perlu berkali-kali dituliskan dalam judul-judul cerpen atau kotbah yang berbeda-beda. Masih dibutuhkan puluhan atau malah ribuan kisah sama sepanjang jaman untuk mengingatkan kita pada KEDAHSYATAN atau KEKUATAN DOA oleh karena Iman.

Suatu kali Yesus mengatakan: " Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, ... " (Matius 17:20)

Benih sesawi adalah yang paling kecil dari semua benih yang lain. Sebutir benih yang sangat kecil yang ditanam di ladang dan menjadi sebuah pohon. Ia tumbuh dan menjadi lebih besar dari pada segala sayuran yang lain dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam naungannya. Begitu pula mantra kanak-kanak berjudul Dodolitdodolitdodolibret, telah terpilih menjadi pemenang Cerpen Terbaik Kompas 2010.

Mantra kanak-kanak yang tidak kekanakan. Mantra yang membuat Guru Kiplik akhirnya bertobat dan tak menganggapnya dongeng lagi. Karena iman itu tak bisa dilogikakan. SGA sedang melakukan "pemberontakan" kecil pada agama-agama yang sesungguhnya sedang sibuk "mendongeng" saja. SGA sedang menguggat KLAIM-KLAIM KEBENARAN pemuka agama yang 'mabuk' anggur surga buatannya dalam bahtera kapal yang terombang-ambing pada godaan nafsu dunia dan nafsu kuasa politik. Kelak yang selamat, hanya mereka yang mampu "berjalan di atas air."

[caption id="attachment_117098" align="alignnone" width="357" caption="image Dodolitdodolitdodolibret oleh putu edy asmara putra"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun