Mengertilah dek;
Desus angin yang menerpa harap
Memporak-porandakan temu
Hingga mengoyakkan penantian
Pandangan yang diartikan terlukis
Telah melebur harap, yang mencoba mengikis berakhirnya ujaran, kapan bersua.
Suara percikan hujan mendesak limitasi hati untuk tetap melekap erat untuk bergegas jumpa.
Sepi sendiri sebenarnya sedang menolak kacaunya penantian yang tak kunjung puguh.
Tetaplah menjadi angin yang selalu menghembus daun-daun, walaupun membuatnya berguguran, tapi kau tetap membersamainya.
Ini bukan sekedar sahaja,
Juga bukan coba-coba,
Tapi, ini asa.
Mengertilah dek !
* * *
Sarang, 11 Dzulhijjah 1443 H.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H