Mohon tunggu...
Muhammad Edi Irfandianto
Muhammad Edi Irfandianto Mohon Tunggu... Lainnya - Fresh Graduate

Irfan (22) baru saja menyelesaikan pendidikannya dari Agribisnis, Universitas Padjadjaran. Tertarik dengan isu-isu sosial politik, pengembangan masyarakat, dan agribisnis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menjadikan Inovasi sebagai Upaya Pengembangan Potensi Suatu Daerah di Era Industri 4.0

25 April 2019   12:24 Diperbarui: 25 April 2019   12:50 611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Perkembangan ilmu dan teknolgi pada masa sekarang ini yang semakin pesat menimbulkan suatu era baru yang dikenal dengan Era Industri 4.0. Kehadirannya tentu tidak bisa dihindarkan. Era Industri 4.0 merupakan era yang dikenal masyarakat sebagai era yang serba modern atau digitalisasi.

Menurut Tjandrawinata (2016), Revolusi Industri 4.0 ini ditandai oleh dengan adanya otomatisasi pada semua bidang dan konektivitas di bidang tersebut. Era industri 4.0 ini juga ditandai dengan adanya ketergantungan manusia terhadap telepon pintar atau  smartphone dan munculnya  Artificial Intelligence (AI) atau yang dikenal sebagai kecerdasan buatan sehingga bisa membantu masyarakat dalam menjalani hidupnya.

Era Industri 4.0 ini tentunya tidak hanya membawa dampak positif tetapi juga mempunyai dampak negatif. Menurut Satya (2018), revolusi industri menyebabkan terganggunya bisnis konvesional yang selama ini berjalan dan permintaan akan tenaga kerja tentu berkurang. Akan tetapi, itu tidak sebanding dengan dampak positif yang ditawarkan oleh era ini.

Gaya hidup, transaksi dan berbelanja, dan cara berkomunikasi juga banyak diubah pada Era Industri 4.0 ini. Oleh karena itu, persaingan tentu tidak dapat dihindarkan sehingga era industri 4.0 ini perlu dipelajari agar masyarakat bisa beradaptasi pada era ini. Menteri Perindustrian Republik Indonesia Airlangga Hartarto mengatakan bahwa Indonesia membutuhkan sekitar 17 juta tenaga kerja yang melek teknologi digital pada tahun 2030.  Tentu besar sekali bukan peluang pada sektor digital ini.

Kelompok masyarakat manakah yang akan menjalani era ini? Tentu, Pemuda, yang akan berkecimpung pada era industri 4.0 ini. Bonus demografi yang dialami oleh seluruh negara tentunya berperan penting dalam era industri 4.0 ini. Bonus demografi didefinisikan sebagai banyaknya penduduk pada usia produktif, yaitu usia 15 tahun - 64 tahun. Era Industri 4.0 ini juga bisa disebut sebagai masa nya pemuda.

Pemuda, tentunya, harus bisa mempersiapkan diri menghadapi era ini agar tetap bisa hidup dan memanfaatkan momentum ini. Pemuda tentunya perlu dibekali ilmu yang mendalam agar tetap bisa bertahan dalam Era Industri 4.0 ini dan Pemuda harus bisa menempatkan diri sehingga bisa ikut berkontribusi di Era Industri 4.0 ini.

Mengapa demikian? Karena, yang akan bercimpung dalam era ini tentunya ialah kaum millenial atau generasi Z, generasi yang diartikan sebagai generasi yang lahir pada tahun 1995 keatas[1]. Pemuda juga bisa dikatakan sebagai kelompok masyarakat yang paling relevan untuk beradaptasi pada era ini. 

Tiap daerah, khususnya di Indonesia, mempunyai potensinya masing-masing yang tidak bisa disama ratakan dengan daerah lainnya. Tentunya, potensi merupakan sesuatu yang  'ditonjolkan' dari daerah tersebut sehingga menjadi ciri khas daerah tersebut. Potensi daerah juga biasa dijadikan sebagai tumpuan utama dalam perekonomian daerah tersebut.

 Sebagai contoh, Kota Bandung mempunyai potensi dalam bidang pariwisata. Bandung dikenal sebagai kota kreatif dan kota belanja dalam sektor ini. Banyak event diadakan di Kota ini, seperti peringatan Konferensi Asia Afrika pada tahun 2015, yang menyedot banyak turis mancanegara dan adanya Pasar Baru yang terkenal akan kemurahan produknya namun berkualitas.

Contoh lainnya ialah Potensi Ubi Jalar di Desa Cilembu, Sumedang, Jawa Barat. Ubi jalar sendiri bisa dijadikan sebagai bahan baku industri pangan dan tentunya mendukung adanya diversifikasi pangan. Menurut Muhandis (2018) Cilembu mempunyai tanah dengan unsur hara yang unik dan tanah tersebut satu satunya di dunia sehingga ubi cilembu mempunyai rasa yang manis seperti madu sehingga terkenal  hingga mancanegara.

Pertanyaannya sekarang ini ialah Apakah pemuda bisa berperan dalam pengembangan potensi daerahnya?

Tentu, Pemuda bisa menciptakan berbagai inovasi agar potensi daerahnya bisa dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Inovasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)[2] didefinisikan sebagai pemasukan atau pengenalan hal-hal yang baru; pembaruan. Atau penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau dikenal sebelumnya (gagasan, metode, atau alat). Inovasi bisa dikatakan merupakan sebuah keharusan yang harus dimiliki oleh pemuda sekarang ini. 

 Pemuda harus bisa menciptakan berbagai inovasi pada daerahnya sehingga potensi daerah tersebut tersebar dan menarik berbagai orang untuk mengunjungi daerah tersebut. Yang pertama perlu dilakukan adalah karakter pemuda itu sendiri yang mempunyai niat, harus bermental pekerja keras dan mempunyai sifat peduli terhadap daerahnya sehingga pemuda bisa bekerja sepenuh hati dalam membangun daerahnya. Contohnya ialah pada 2 sektor ini:

Sektor Pariwisata

Di Era Industri 4.0 ini, pariwisata menjadi penyumbang pendapatan tertinggi, bahkan di Indonesia, Pariwisata menyumbang devisa nomor 2 terbesar mengalahkan minyak dan gas. Pemuda bisa melakukan berbagai hal seperti, mempromosikan sektor pariwisata di daerah tersebut. Efek media sosial tentunya sangat berpengaruh banyak dalam era industri 4.0 ini sehingga ketika ada pemuda membagikan ceritanya mengenai potensi daerah tersebut, semua orang di berbagai daerah atau bahkan di dunia bisa melihatnya sehingga mengundang orang-orang tersebut untuk datang mengunjungi daerah tersebut.

Sektor Pertanian

Sektor pertanian merupakan sektor yang penting karena berhubungan dengan pangan dan hajat hidup orang banyak. Mayoritas daerah pasti mempunyai potensi di bidang pertanin sehingga sektor ini perlu diperhatikan agar bisa menyumbang pendapatan bagi daerah tersebut. Dalam sektor pertanian, Pemuda dapat membantu petani-petani membuat inovasi dari produk olahan. Seperti ubi cilembu. Pemuda bisa membantu petani tersebut dalam pengolahan produk ubi jalar tersebut. Pengolahan ubi jalar bisa menjadi keripik ubi, cistik ubi, bolu ubi dan masih banyak lagi. Sehingga petani mempunyai banyak pilihan dalam pengolahan produknya dan bisa meraup keuntungan sebanyak banyaknya.

Kemudian, pemuda bisa membantu petani dalam menyalurkan produknya sehingga petani mendapatkan keuntungan yang besar tanpa harus melewati tengkulak. Di era industri 4.0 ini, pemuda bisa membuat aplikasi atau situs untuk menghubungkan petani, konsumen dan investor sehingga memotong rantai pasok selama ini. Banyak sekali keuntungan jika ini terjadi, karena konsumen dan investor bisa melihat produk yang berkualitas dan menanamkan modalnya ke petani atau membeli produk dalam jumlah besar dan petani lebih cepat mendapatkan keuntungan.

Selain 2 sektor diatas, pemuda juga bisa berperan dalam industri digital seperti membantu daerahnya untuk memvisualisasikan potensi-potensi yang ada di daerah tersebut sehingga investor tertarik untuk mengunjungi daerah tersebut atau menanamkan modalnya di kota tersebut. Berada pada era industri 4.0, maka semua harus menarik dari segi visual, sehingga jika pemuda bisa membuat infografis atau video yang memperkenalkan potensi daerah  maka promosi daerah tersebut bisa terbantu.

Lalu, masih banyak lagi peran industri digital yang bisa memudahkan kehidupan pada sekarang ini. Adanya transportasi online yang membuat masyarakat bisa bepergian secara aman, nyaman dan cepat. Lalu, adanya toko belanja online yang membuat masyarakat tidak perlu mengunjungi toko tersebut jika toko tersebut jauh dari tempat tinggalnya. Dan, adanya financial technology yang memudahkan masyarakat dalam hal transaksi keuangan sehingga masyarakat tidak perlu membawa uang tunai dalam jumlah banyak yang tentunya rawan dalam hal keamanan.

Yang diperlukan dalam industri digital ini adalah kepercayaan dan karakter ini bisa dipupuk sejak dini. Pemuda, tentunya sebagai angkatan kerja yang paling relevan berkontribusi di berbagai hal tersebut dan bisa membuat pemuda berkontribusi untuk mengembangkan potensi daerah.

Dan, jika berbagai macam kemudahan itu ada di suatu daerah, perekonomian di daerah tersebut terus berjalan sehingga daerah tersebut tentunya semakin maju dan potensinya bisa lebih dikembangkan. Industri digital juga bisa membuat perekonomian tidak terpusat di satu daerah sehingga daerah lain bisa berkembang.

Semua hal yang baru dan memudahkan kehidupan tersebut tentunya tidak akan bisa menjadi nyata jika pemuda tidak mempunyai suatu inovasi sehingga inovasi sangat diperlukan dalam peningkatan potensi suatu daerah agar daerah tersebut bisa terus berkembang dan mempertahankan daya saingnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun