Mohon tunggu...
Edi Arisandi
Edi Arisandi Mohon Tunggu... -

Anak Ke-2 dari 5 bersaudara, asli Kalimantan selatan, Tepatnya di des Hukai. Sekarang kuliah di PTS di Yogyakarta dan tinggal di AMKS Pangeran Antasari Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Refleksi Untuk (Kita) Mahasiswa

26 April 2012   09:45 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:05 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi yang masih di biayain orang tua (termasuk sya sndiri) ya kita tentunya harus bakti sama mereka yang udah cape2 usaha buat biayain kita, salah satu bakti kita ya kita belajar n bergaul dengan bener n jalanin amanat mereka dengan sebaik-baiknya.

Gini, kira-kira lo pernah mikirin  mereka ga saat lo minta dikirimin duit saat lo perlu buat registrasi atau sekedar buat biaya makan..?

Anak               : Pah/ma uangku (ngaku2 milik sendiri lg pdahal masih dikasih ortu) dah mau abis, besok

tolong  tranferin uang kerekening ya Pah/mah..?

Orangtua      :  Ia nak..! ntar besok Pa2h/ Ibu kirim uangnya..! kamu belajar yang bener ya nak,

jaga kesehatan.

Benar saja, besok hari uang sudah di transfer, sang anak kembali lupa pada orang tuanya karena senang uangnya sudah dalam genggaman..! tapi pernahkah kita merenung saat kita meminta uang pada mereka..?

apakah keuangan mereka sedang bagus atau bahkan buruk..?
Apakah mereka sudah makan atau belum, sedang sehat atau malah sedang sakit-sakitan..?
Apakah uang yang mereka kirimkan adalah uang simpanan mereka yang memang dikhususkan untuk biaya kuliahmu..? atau  mereka menyisihkan/mengurangi anggaran belanja bulanan mereka untuk membiayaimu..?
atau bahkan  mereka pergi kesana kemari mencari pinjaman uang karena mereka belum memiliki uang cukup dan mereka belum memikirkan bagaimana cara mengembalikannya..? karena yang difikirkan orantua adalah bagaimana anaknya bisa nyaman dan tenang di sana saat menuntut ilmu.

"Lebih baik aku yang sakit dari pada aku mendengar anakku meringis kesakitan, lebih baik aku yang kelaparan daripada anakku yang kelaparan" itulah yg kadang kita dengar  terlontar dari mulut-mulut para orangtua yang sangat sayang pada anak-anaknya, begitu tulus ikhlas mereka berkorban untuk buah hati yang dicintainya..?

pernahkah kita seperti mereka..? selalu mengingat mereka..? menanyakan kabar/keadaan  mereka..? rela berkorban demi kebahagian mereka..?

apakah tidak pernah atau malah belum terfikirkan..?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun