Mohon tunggu...
Edi Purwanto
Edi Purwanto Mohon Tunggu... Administrasi - Laskar Manggar

Aku ingin melihat binar bahagia di matamu, wahai Saudaraku

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menunggu dengan Merindu Itu Berat, Tetapi Nikmat

20 Mei 2024   00:17 Diperbarui: 20 Mei 2024   01:29 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menunggu Seraya Merindu itu Bberat, tetapi nikmat

Adalah penduduk Madinah, ketika menunggu kedatangan kekasihnya, manusia Agung yang dirindukannya. Mereka sedari pagi sudah menunggu di perbatasan, ada yang naik pohon, ada yang naik atap rumahnya, ada yang berdiri dari tanah yang lebih tinggi, padahal mereka tahu yang dirindu belum saatnya tiba.

Lambat laun, ketika diperkirakan saat kedatangan manusia agung yang dirindukan, penduduk Madinah semakin banyak yang berdatangan, berduyun-duyun ke perbatasan. Tua muda, laki-laki perempuan.

Dan begitu dari jauh tampak bayangan manusia agung yang dirindukan, yakni Rasulullah SAW, mereka menangis, berlarian menyambutnya. Mereka bergembira, dan menyambutnya, "thala'al badru alaina... ".

Begitulah keharuan Masyarakat Madinah menyambut kekasihnya, manusia agung yang telah lama mereka rindukan, Rasulullah SAW.

Kerinduan yang mengharukan juga dirasakan oleh jamaah Haji, khususnya jamaah yang sudah di Mekkah, termasuk yang sudah melaksanakan Umrah dan sedang menunggu proses ibadah hajian. Ibadah haji yang sudah tahunan bahkan puluhan tahun dirindukan.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi


Tidak sedikit jamaah menangis, bercucuran air mata, bersyukur dan terharu, karena bisa hadir di tanah Haram, bisa sholat di Masjidil Haram, bisa Umrah, bisa thawaf, bisa Sai.

Bisa merasakan perjuangan Ibunda Siti Hajar mencari air untuk buah hatinya. Bisa merasakan panasnya suhu tanah haram, tempat Rasulullah SAW berdakwah.

Begitu juga ketika di Arafah, jamaah terharu dan menangis. Bisa menunaikan ibadah haji, menyempurnakan rukun Islam. Yang tidak semua orang berkesempatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun