Saya cukup mengenalnya. Awalnya tidak sengaja, yaitu ketika saya beli pisang molen darinya. Awalnya saya kenalnya sambil lalu, antara pedagang dan pembeli, sekedar ngobrol. Tetapi agak serius ketika saya bertemunya di kantor pajak. Ternyata dia baru saja meminta kode billing untuk membayar pajak. Dan setelah itu, kami tambah akrab. Tidak lupa saya ceritakan, adanya fasilitas pajak ditanggung pemerintah (DTP), dan beberapa aspek perpajakan lainnya. Tetapi dia tetap mau bayar pajak, itung-itung nyumbang buat negara, katanya.
Setelah itu, saya menyebutnya Pisang Molen Cita Rasa Presiden, karena hasil jualannya untuk membayar pajak. Dan dari uang pajak jutaan rakyat Indonesia , dimana salah satunya dari Pak Syaeful itulah, untuk menggaji pejabat, mulai Presiden, Anggota Dewan, PNS, Nakes, beli vaksin, dan untuk membiayai aneka belanja APBN lainnya, termasuk biaya reses Anggota Dewan, seperti Krisdayanti.
Selamat menikmati pisang molen cita rasa presiden dari Manggar. Gaji kita, berasal dari keringat rakyat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H