Mohon tunggu...
Edi Purwanto
Edi Purwanto Mohon Tunggu... Administrasi - Laskar Manggar

Aku ingin melihat binar bahagia di matamu, wahai Saudaraku

Selanjutnya

Tutup

Money

Belum Efilling, Malulah Sama Bu Sarni

21 Maret 2019   22:09 Diperbarui: 21 Maret 2019   22:12 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini, KP2KP Manggar kedatangan tamu istimewa, Bu Sarni, namanya. Dia bersama anaknya yang masih sekolah kelas satu SD.

Bu Sarni ini seorang pedagang di Pasar Damar, Belitung Timur. Sehari-harinya jualan kelontong, bumbu, seperti bawang putih, bawang merah, ketumbar, termasuk sayuran, seperti kacang panjang.

Dia cerita, tadi dari pasar, langsung jemput anaknya  lalu ke kantor pajak (KP2KP) Manggar. Tidak heran kalau di ke KP2KP Manggarnya bersama anak dan motor yang berisi barang dagangannya.

Lapor Efilling Menempuh 15 Km

Dia ke KP2KP Manggar untuk efilling SPT Tahunan OP sebagai UMKM, dan itu ditempuh dengan jarak sekitar 15 km, dari Pasar Damar ke Manggar, lokasi KP2KP Manggar. Suatu perjalanan yang cukup jauh,  di siang hari dengan membawa anak dan barang dagangan.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Membuat Billing dan bayar setiap bulan

Ia bercerita, setiap bulan sekali ke KP2KP Manggar untuk membuat e-billing, untuk bayar pajaknya sebelum tanggal 15.

Dan mondar-mandir Damar-Manggar, untuk mengurus pajak telah dilakukannya selama tiga tahun.

Itung-itung Sedekah

Dia mengaku rutin bayar pajak UMKM, yang 1% dan sekarang 0,5%, dan dia tidak merasa berat. Dia berprinsip itung-itung sedekah.

Terima kasih Bu Sarni

Saya yang sengaja mau bicara dengan Beliau, mengucapkan terima kasih telah membayar pajak dengan suka rela, bahkan sudah lapor dengan efilling.  Hati saya bergumam, inilah pahlawan pembangunan.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Belum Efilling, malulah dengan Beliau.

Kalau ada wp, apalagi ASN, TNI, Polri, pejabat, ... yang belum lapor SPT melalui efilling, malulah sama Beliau.  

Padahal pajaknya dihitung oleh bendahara, pajak terutangnya ditanggung pemerintah, dan cuma tinggal lapor nihil, menggunakan komputer kantor juga bisa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun