Apakah yang ada di benak anda jika mendengar kata "gunung"? Pastinya dataran tinggi dan bebatuan yang terjal sampai ke puncak tertinggi. Begitu pula dengan Gunung Wangi yang ada di Dusun Bangkel, Kalurahan Srimulyo, Kapanewon Piyungan, Kabupaten Bantul ini. Akan tetapi, diantara bebatuan yang terjal, Gunung Wangi menyimpan potensi yang besar akan destinasi wisata yang sedang marak digalakkan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul.
Dengan kelebihan yang dimiliki oleh Gunung Wangi, bukan tidak mungkin Gunung Wangi menjadi alternatif wisata alam pegunungan yang relatif mudah akses menuju lokasinya. Â Diantara beberapa kelebihannya adalah pemandangan sunset dari atas bukit dan mulai banyaknya goweser atau pesepeda yang sekedar mampir maupun meluangkan waktu ke Gunung Wangi.Â
Jalan atau akses ke Gunung Wangi sendiri dapat dikatakan favorit bagi pesepeda, karena selain jalan menanjak dan berkelok, juga sudah mulus dan tidak ada halangan yang berarti. Meskipun begitu, banyak pesepeda maupun wisatawan yang tidak jera untuk tetap berkunjung ke Gunung Wangi, karena selain disuguhi pemandangan dari atas bukit, juga setiap malam Sabtu sampai malam Senin, pengunjung dihibur dengan alunan live musik yang memanjakan telinga dan dapat ber-karaoke juga.
Selain sebagai tujuan wisata untuk melepas penat, Gunung Wangi juga melestarikan adat dan budaya yang ada di lingkup Kalurahan Srimulyo, seperti Emprak dan Laras Kenthongan. Setiap bulan, kesenian tersebut mendapat kesempatan menghibur pengunjung dan warga sekitar Gunung Wangi dengan pentas di panggung yang ada di Gunung Wangi. Di puncak Gunung Wangi juga terdapat makam dari kerabat Kasunanan Pakualaman Yogyakarta. Oleh karena itu, banyak juga yang datang hanya sekedar ziarah ke makam tersebut.
Dari segi kepengelolaan, masih terdapat beberapa kekurangan yang ada. Hal itu wajar mengingat kepengurusan yang sekarang adalah kepengurusan yang baru dan masih terus berbenah demi meningkatkan kenyamanan dan menambah jumlah kunjungan. Fokus utama dari pengelola saat ini adalah mematangkan konsep wisata alam, dimana pengunjung yang datang mendapat suguhan yang akan mengajak pengunjung tersebut akan kembali lagi ke Gunung Wangi.Â
Konsep wisata yang dimaksud adalah konsep wisata alam malam dengan live musik. Ada beberapa faktor yang dipakai alasan pengelola memfokuskan hal tersebut, diantaranya adalah mudahnya akses menuju Gunung Wangi, dan banyaknya homestay yang selalu terbuka untuk para wisatawan lokal maupun dari luar Piyungan yang menginginkan suasana baru menikmati sunrise dan sunset di kampung di atas bukit.Â
Kini, setelah sempat menepi akibat pandemi, Gunung Wangi kembali dengan mengusung konsep yang kekinian dan menyelipkan kesenian sebagai bagian dari nguri-uri kabudayan Jawi dan juga sebagai Wisata Religi. Itulah mengapa di Gunung Wangi selalu terdapat Harmoni.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H