Mohon tunggu...
Edi Prayitno
Edi Prayitno Mohon Tunggu... Guru - Principle of Senior High School 3 Dumai

I like reading books, watching movie and gardening

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Urgensi Sekolah Inklusi antara Impian dan Kenyataan

3 Juni 2024   23:45 Diperbarui: 12 Juni 2024   16:06 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
News Portal-Warta Pendidikan

Namun, tantangan ini bukan alasan untuk menghindari inklusi, melainkan panggilan untuk investasi dan inovasi. Pemerintah, komunitas, dan sektor swasta perlu bekerja sama untuk menyediakan dana, pelatihan, dan sumber daya yang diperlukan. Kesuksesan sekolah inklusi bergantung pada komitmen kolektif untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang benar-benar inklusif.

Urgensi sekolah inklusi tidak dapat diabaikan. Ini adalah langkah penting menuju masyarakat yang lebih adil, empatik, dan inklusif. Dengan memberikan kesempatan belajar yang setara dan mendukung perkembangan semua siswa, sekolah inklusi tidak hanya memenuhi hak asasi manusia tetapi juga membangun fondasi untuk masa depan yang lebih harmonis dan berkelanjutan. 

Namun demikian, orang tua harus menganalisa kesiapan satuan Pendidikan, baik dari segi kesiapan sarana prasarana pendukung, lingkungan sekolah dan ketersediaan tenaga pendukung seperti adanya asisten guru, psikolog sekolah, dan terapis sehingga keberlanjutan pendidikan putra-putrinya dapat terlaksana sesuai dengan program pemerintah dan harapan orang tua. 

Bilamana komponen-komponen tersebut belum terpenuhi, sebaiknya orang tua tetap memilih sekolah khusus bagi peserta didik dalam kelompok anak berkebutuhan khusus atau difable.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun