Namun, tantangan ini bukan alasan untuk menghindari inklusi, melainkan panggilan untuk investasi dan inovasi. Pemerintah, komunitas, dan sektor swasta perlu bekerja sama untuk menyediakan dana, pelatihan, dan sumber daya yang diperlukan. Kesuksesan sekolah inklusi bergantung pada komitmen kolektif untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang benar-benar inklusif.
Urgensi sekolah inklusi tidak dapat diabaikan. Ini adalah langkah penting menuju masyarakat yang lebih adil, empatik, dan inklusif. Dengan memberikan kesempatan belajar yang setara dan mendukung perkembangan semua siswa, sekolah inklusi tidak hanya memenuhi hak asasi manusia tetapi juga membangun fondasi untuk masa depan yang lebih harmonis dan berkelanjutan.Â
Namun demikian, orang tua harus menganalisa kesiapan satuan Pendidikan, baik dari segi kesiapan sarana prasarana pendukung, lingkungan sekolah dan ketersediaan tenaga pendukung seperti adanya asisten guru, psikolog sekolah, dan terapis sehingga keberlanjutan pendidikan putra-putrinya dapat terlaksana sesuai dengan program pemerintah dan harapan orang tua.Â
Bilamana komponen-komponen tersebut belum terpenuhi, sebaiknya orang tua tetap memilih sekolah khusus bagi peserta didik dalam kelompok anak berkebutuhan khusus atau difable.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H