Plagiat dalam istilah sastra adalah meniru karya orang lain. Meniru karya orang lain dengan sengaja dalam bentuk ide atau bagian-bagian tertentu saja sudah dianggap salah apalagi sengaja melakukan copy paste (Copas) karya orang lain tanpa menyebutkan sumbernya.
Orang yang melakukan plagiat disebut plagiator tapi saya belum tahu istilah yang pantas diberikan kepada orang yang suka melakukan Copas tulisan orang lain kemudian diakui sebagai miliknya. Lebih menyedihkan lagi apabila Copas ini diambil dari situs berbahasa Indonesia yang kemudian ditampilkan secara utuh di kompasiana.com seolah-olah tulisan tersebut adalah sebuah karya miliknya.
Dalam pandangan saya, seorang plagiator lebih mulia daripada seorang Copas. Alasanya bahwa Plagiator berupaya melakukan "pengolahan" terhadap karya orang lain lalu kemudian meramunya menjadi tulisan yang diklaim sebagai miliknya. Sedangkan Copas? sangat menjijikkan karena diambil secara utuh (copy) dan kemudian dipublikasikan (paste) pada media-media sosial. Lebih menjijikkan lagi orang yang melakukan Copas ini mengambil tulisan dari situs berbahasa Indonesia.
Oiya... Copas yang diambil dari tulisan berbahasa Asing disebut sebagai menterjemahkan. Biasanya tulisan terjemahan menyebutkan dengan secara jujur siapa penulisnya dan darimana sumbernya. Tetapi Copas sangat hina (baca: menghinakan dirinya sendiri) karena dengan sengaja menjiplak = mengkopi = menyontek secara utuh karya orang lain kemudian menampilkannya di media online seolah-olah tulisan itu merupakan karya pribadi.
Kesimpulannya, bahwa Copas itu lebih hina daripada Plagiator karena sebagai makhluk ciptaan Tuhan manusia dianugerahi otak untuk berpikir. Sebaliknya orang yang melakukan Copas tidak mampu berpikir meskipun memiliki otak, karena dirinya dengan sengaja mencuri tulisan orang lain tanpa harus susah-susah berpikir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H