Mohon tunggu...
Mohamad Edi Purnomo
Mohamad Edi Purnomo Mohon Tunggu... Guru - Operator Dapodik SD Inpres Trans Bomban

Kepribadian Pendiam, tetapi bukan berarti tidak mau bergerak Lebih banyak kerja daripada berbicara

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi AntarMateri Modul 3.3.a.8

14 Maret 2023   19:31 Diperbarui: 14 Maret 2023   19:37 2939
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2.  Apa intisari yang Anda dapatkan dari modul ini ?

Menurut Ki Hajar Dewantara, bahwa pengajaran dan pendidikan yang berguna untuk perikehidupan bersama adalah memerdekakan manusia sebagai anggota persatuan (rakyat). Lantas, pengajaran yang bagaimanakah dapat memerdekakan manusia? Melalui filosofi dan metafora "menumbuhkan padi", Ki Hajar Dewantara mengingatkan kita bahwa dalam mewujudkan pembelajaran yang berpusat pada murid, kita harus secara sadar dan terencana membangun ekosistem yang mendukung pembelajaran murid sehingga mampu memekarkan mereka sesuai dengan kodratnya. Dan inilah sejatinya pendidikan yang memerdekakan manusia. Menjadikan murid sebagai subyek pembelajaran bukan sebagai obyek pembelajaran, karena sejatinya murid memiliki kemampuan atau kapasitas untuk mengambil bagian atau peranan dalam proses belajar mereka sendiri.

3.  Apa keterkaitan yang dapat Anda lihat antara Modul ini dengan modul-modul sebelumnya ?

Keterkaitan modul tergambarkan pada filosofi Ki Hajar Dewantara. Pendidikan merupakan upaya mengelola segala kekuatan dan potensi yang ada.

  • Modul 3.3. merupakan implementasi dari program-program yang berdampak positif kepada murid. Disini dapat diartikan bagaimana sekolah dapat menyiapkan program yang dapat mengantar kebutuhan peserta didik.
  • Kata kekuatan dan potensi merupakan bagian dari modul 3.2. dimana seorang pemimpin pembelajaran seyogyanya menggunakan pikiran positif dalam mengembangkan potensi dan kekuatan yang ada.
  • Kata mengelola disini terlihat keterkaitan dari pengelolaan sumber daya dengan proses pengambilan keputusan yang telah dipelajari pada modul 3.1.
  • Dalam modul 2.3. membahas tentang coaching untuk supervisi akademik yang tujuannya menggali kemampuan yang dimiliki seorang guru dalam mengelola pembelajaran yang berpihak pada murid.
  • Pada modul 2.2. merupakan wujud emosi manusia. Seseoarang yang belajar dengan hati bahagia maka akan dapat mengambil makna positif dari pembelajaranya.
  • Modul 2.1 . yaitu Pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan murid sesuai dengan kodratnya, bahwa setiap anak memiliki keunikan tersendiri dan ini dapat diaplikasikan seperti contoh menggunakan pembelajaran berdeferensiasi.
  • Semuanya merupakaan hal-hal positif, jika jika sering dilakuakan maka tergambar budaya positif yang merupakan bentuk dari implementasi modul 1.4.
  • Dan ini juga bisa dijadikan gambaran atau impian untuk mencapai target yang diinginkan sebagai Guru Penggerak. Dalam hal ini masuk dalam modul 1.3.  yaitu Visi Guru Penggerak.
  • Nilai dan peran guru memiliki pengaruh yang besar dalam proses pengelolaan sumber daya sekolah. Dengan nilai dan perannya, sosok guru dapat mengoptimalkan pengelolaan sumber daya sekolah, dan ni terangkai dalam modul 1.2.
  • Dan akhirnya semua pendidikan ditujukan untuk keberpihakan pada murid yang sesuai dengan Filosofi Ki Hadjar Dewantara. Modul 1.1.

4.  Setelah melihat keterkaitan antara modul ini dengan modul-modul lainnya. 

Jelaskanlah perspektif Anda tentang program yang berdampak positif pada murid. Bagaimana seharusnya program-program atau kegiatan sekolah harus direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi agar program-program tersebut dapat berdampak positif pada murid ?

Perspektif program yang berdampak pada murid membutuhkan kolaborasi dari semua pihak tak terkecuali peran Guru untuk mengembangkan diri dalam meningkatkan kualitas murid melalui program-program yang berdampak pada murid.

Program yang berdampak pada murid seharusnya melibatkan murid baik secara langsung maupun tidak langsung. Memberikan kepercayaan kepada murid untuk menentukan pembelajaran yang akan bermanfaat bagi dirinya. Hal ini merupakan salah satu wujud dari program sekolah yang berpihak pada murid. Penyusunan program yang melibatkan murid sebenarnya adalah untuk membangun kesadaran bahwa mereka adalah "pemilik sekolah" yang sebenarnya. Dalam student agency, murid sedang berperan menjadi pemimpin dalam proses pembelajaran bagi mereka sendiri karena sebenarnya mereka juga memiliki suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership) dalam proses pembelajaran mereka.

Penulis;

Moh. Edi Purnomo, S.Pd.I

CGP Angkatan 6 Kab. Banggai

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun