Chicken Blackpepper in the Noodle Bowl, resepnya bisa inbox ya hehehe (dok.pribadi)
Kreasi Bakmi Mewah paling sederhana, tinggal tambah telur rebus dan garnish sudah tampak mewah (dok.pribadi)
Mau bikin menu lain dengan Bakmi Mewah? Bisa! Kuncinya cuma satu. Kreatif! Tinggal
mix and match, Bakmi Mewah bisa kita sulap jadi aneka hidangan ala restoran mewah. Apalagi bahan bakunya mudah di dapat. Tak hanya di supermarket, minimarket atau swalayan. Di toko sebelah rumah juga ada koq. Ingat toko sebelah ya, jangan di "grup sebelah!" *ehhÂ
Kemasan Bakmi Mewah, sampai 3 lapis lho! (dok.pribadi)
Yang saya sukai di Bakmi Mewah ini, selain dari segi
harga dan
 potongan daging ayam serta jamur asli,
kemasannya itu lho
, e
ye chatcing banget! Kalo dipajang di rak-rak supermarket gitu langsung kelihatan.
 Hitam dengan tulisan Bakmi Mewah berwarna kuning keemasan, benar-benar terkesan mewah. Sudah gitu kemasannya juga beda dengan mie instan pada umumnya, yang hanya plastik biasa, sehingga mudah robek. Kemasan Bakmi Mewah terdiri dari 3 lapis, paling luar adalah plastik bening semacam
wrapping gitu, baru kemudian kardus dan selanjutnya plastik seperti mie instan pada umumnya. Jadi tidak mudah robek. Selain aman dalam kemasan, Bakmi Mewah juga
aman dikonsumsi karena ada label halalnya dan pastinya
 sehat karena tanpa bahan pengawet dan MSG. Kurang apalagi coba? Memang
PT. MAYORA INDAH Tbk, sebagai produsen Bakmi Mewah tahu betul maunya konsumen koq hehehe.
Jadi tunggu apalagi, buruan borong Bakmi Mewah terus buka cafe atau restoran hahaha. Kan bisa memacu tumbuhnya ekonomi kreatif di masyarakat tuh. Jaman sekarang gitu lho, orang-orang kan doyan nongkrong di cafe. Tak hanya cafe, bahkan yang namanya angkringan juga hari-hari selalu saja rame pengunjung. Gak hanya di kota besar, di kota kecil tempat saya tinggal sekarang yang namanya angkringan dan cafe tumbuh subur bak cendawan di musim hujan. Kenapa bisa begitu? Karena emang kultur orang Indonesia itu senangnya ngumpul-ngumpul, nongkrong-nongkrong dan ngobrol bareng.Â
Kan ada pepatah Jawa yang mengatakan "Mangan ora mangan, asal kumpul!", yang artinya makan tidak makan yang penting kumpul. Tapi kalo di cafe ya jangan ngumpul aja, minimal beli minumlah. Itu cafe untuk jualan, bukan ruang tunggu hahaha. Dan emak-emak yang dulu suka arisan di rumah, sekarang trendnya di restoran atau cafe lho! Begitupun dengan anak mudanya, nongkrong di cafe sudah jadi kesehariannya. Apalagi kalo ada nobar sepak bola, pasti rame. Tinggal pasang layar lebar terus pake free wifi, pelanggan datang sendiri. Sudah gitu menu yang ditawarkan harganya miring. Laris pasti. Ini sekedar gambaran dari hasil pengamatan pribadi lho! Kan hobby nongkrong di sana hahaha. Jadi ini bisa jadi peluang bisnis yang menjanjikan. Ya kalo tak bisa buka cafe atau restoran, minimal bisa mindahin menunya ke rumah. Lumayan, ngirit uang belanja lho! Hehehe....
Note : beberapa foto ini sudah saya posting beserta resepnya di akun IG saya @edikusumawati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya