Mohon tunggu...
Edi Kusumawati
Edi Kusumawati Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Ibu dari dua orang putra yang bangga dengan profesinya sebagai ibu rumah tangga. Tulisan yang lain dapat disimak di http://edikusumawati.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Menyoal Keberadaan Lampu Countdown di Jalan

25 Mei 2012   12:43 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:48 910
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_183604" align="aligncenter" width="640" caption="papan countdown di perempatan Ramayana"]

13379359141352525059
13379359141352525059
[/caption]

Saya tidak tahu pasti berapa jumlah lampu countdown yang terdapat di traffict di kota saya. Sebagai kota kecil setahu saya memang tidak banyak lampu traffict yang dipasangi papan countdown ini. Tapi paling tidak saya bisa menyebutkan dua diantaranya yaitu countdown yang dipasang di pertigaan Ramayana dan countdown yang dipasang di perempatan Sendawar, dimana saya sempat melewatinya tadi siang. Kedua tempat ini memang merupakan jalan raya utama di kota saya. Parahnya di kedua tempat tersebut tidak terdapat pos polisi dan jarang pula ada polisi yang berjaga. Ini pula yang mengakibatkan banyak pengendara seenaknya saja menerobos lampu merah. Meskipun setahu saya hanya dua countdown, tapi tetap saja menimbulkan perasaan was-was jika melintasi tempat itu. Karena kita tidak tahu tabiat orang lain dalam menyikapi keberdaan lampu countdown itu. Kita bisa saja sudah berhati-hati, tapi orang lain mana kita tahu?

Selain lampu merah, rambu "BELOK KIRI IKUTI LAMPU" yang terpasang di tiang traffict light aja juga sering dilanggar. Dengan tanpa rasa bersalah, dengan seenak beberapa pengendara belok ke kiri, meskipun lampu traffict menyala merah. Padahal tulisan yang tertera juga jelas bukan berbunyi "BELOK KIRI TERUS".

1337948672422704257
1337948672422704257

Di kota kecil seperti Bontang aja perilaku masyarakatnya seperti itu, apalagi di kota-kota besar? Dan saya yakin di kota-kota besar justru lampu countdown ini lazim kita jumpai di setiap perempatan atau pertigaan. Ada baiknya lampu countdown ini ditinjau ulang keberadaannya. Apakah memang benar bisa meminimalisir terjadinya angka kecelakaan atau malah justru sebaliknya? Dilihat dari segi keindahan juga tidak  indah menurut saya. Bahkan mungkin malah pemborosan anggaran. Bayangkan saja berapa anggaran yang harus dikeluarkan untuk memasang lampu countdown itu? Apalagi jika disetiap traffict light ada countdown-nya, pastilah tidak sedikit budget yang harus dikeluarkan. Jadi daripada mubazir, mendingan dihilangkan sekalian.

Selamat malam dan selamat beristirahat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun