Mohon tunggu...
Edi Kusumawati
Edi Kusumawati Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Ibu dari dua orang putra yang bangga dengan profesinya sebagai ibu rumah tangga. Tulisan yang lain dapat disimak di http://edikusumawati.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Memanfaatkan Keakraban Pertemanan Dunia Maya dengan Hal-Hal Positif

8 Januari 2012   00:25 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:11 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin anda pernah melihat tayangan iklan "like this" salah satu provider. Itu lho yang ceritanya tentang seorang gadis desa datang ke Jakarta bersama teman wanitanya (yang bodinya lumayan montok) gitu. Temannya ini bilang ke gadis desa itu bahwa dialah satu-satunya teman yang dia kenal di Jakarta. Rupanya di sepanjang jalan si gadis ndeso itu selalu disapa oleh beberapa orang dengan memanggil namanya sambil berkata "Like this". Temannya yang montok itu mengingatkan gadis ndeso itu agar jangan sok akrab dengan orang yang belum dikenalnya. Nah pas makan di sebuah warung makan, si teman yang montok tadi harus bayar Rp 30.000,-. Sementara untuk gadis ndeso, si penjual malah bilang "Buat kamu gratis, like this yo". Puncaknya si teman yang montok tadi dongkol sekali karena ditinggal sama gadis ndeso tadi karena dia numpang di mobil temannya, sambil bilang "aku bareng teman facebookku yo". Nah sudah tahu khan iklan yang saya maksud. Kalo belum tahu, lihat gambar dibawah ini saja deh! Ya pokoknya itu iklan "like this-lah" menurut sayahehehe.

[caption id="" align="aligncenter" width="480" caption="image from http://external.ak.fbcdn.net"][/caption]

Ya begitulah kira-kita gambaran hubungan pertemaman di dunia maya sekarang. Kadang-kadang justru teman di dunia maya lebih akrab dibanding teman di dunia nyata. Kenapa bisa demikian? Karena di dunia maya kita juga bisa mengenal karakter, pemikiran, perasaan bahkan aktivitas sehari-hari mereka. Hal ini tak luput dari kebiasaan orang-orang yang sering men-share status mereka di jejaring sosial. Misalnya saja seseorang yang men-share status di facebook begini : "OTW Balikpapan, njagong manten dulu prend...." Dari status itu saja kita bisa tahu bahwa si pemilik akun tersebut sedang dalam perjalanan ke Balikpapan untuk menghadiri undangan pernikahan. Atau misalnya bunyi statusnya begini :"Dasar playboy cap kampak, sudah tahu punya bini, masih aja lirak-lirik was wes wos auwowowwww...." (bersama sumpah serapah lainnya). Disitu kelihatan sekali kalo si pemilik akun sedang kesal dengan suaminya, sehingga akhirnya dia tumpahkan ke jejaring sosial. Ada lagi misalnya belum lama ini ada seorang publik figure yang entah lagi marah, dongkol atau apa, yang pasti dia menumpahkan semua uneg-unegnya ke blog pribadi sambil menyebut seseorang dengan istilah "Kamseupay" (yang belakang saya juga baru tahu artinya kurang lebih adalah norak, udik atau kampungan).

Kita bisa tahu kira-kira bagaimana karakter, perasaan, pemikiran dan aktivitas keseharian teman di dunia maya "hanya" dari tulisan-tulisan mereka yang di-share ke jejaring sosial. Sementara hal itu justru kadang sulit kita jumpai pada teman-teman kita di dunia nyata. Kita kadang sulit menebak, apakah teman di dunia nyata kita yang sedang dihadapan kita misalnya tengah bersedih atau bahagia. Siapa tahu ia pandai menyimpan kesedihannya, sehingga teman yang didepannya sampai tidak bisa melihat itu semua. Tapi kalo di dunia maya, justru sebaliknya. Mereka bisa leluasa mengungkapkan perasaannya. Memang tidak semua begitu. Ada juga yang menjaga ketat privacy mereka. Tapi tak sedikit yang membuka semua jati dirinya, mulai dari nomer handphone, alamat rumah, keluarganya, foto dirinya, bahkan foto binatang kesayangan juga di upload di jejaring sosial. Sah-sah saja sih, lagian itu juga hak pribadi masing-masing.

Kalo saya pribadi sih tidak pernah ada yang saya sembunyikan. Semua yang saya pajang di jejaring sosial, ya memang begitu adanya. Suami saya yang (katanya) ganteng atau anak-anak saya yang (katanya) lucu, ya memang seperti itulah mereka. Atau profesi saya yang hanya ibu RT (bangga hehehe) dan juga foto profil saya yang lumayan (daripada lumanyun :P) cantik hahaha. Ya seperti itulah "wujud" saya aslinya (haiyah emangnya tadinya penampakan?). Tadinya semua profil saya memang saya pajang di dunia maya, tapi belakangan memang ada yang saya privacy (tapi sudah terlanjur dicatat sih sama teman di dunia maya saya hahaha), terutama nomer handphone sama alamat rumah. Bukan apa-apa sih takutnya ada yang ngirim makanan ke rumah saya, apa nggak makin bohai saya hahaha. Udah gitu kalo ketahuan nomer handphone saya, apa nggak setiap saat saya akan terima sms yang bunyinya "mbak kita conference yuk" hahaha. Makanya saya batasi hanya beberapa orang tertentu yang boleh tahu nomer handphone saya, soalnya saya nggak mau bilang "aku nggak punya pulsa...." (ala iklan provider di tv hehehe).

Ibarat kata saya ini seperti manekin yang dipajang di etalase toko. Bisa dilihat dengan jelas, tapi susah untuk dipegang hehehe. Nah kalo mau pegang ya harus dikeluarkan dari etalase atau minimal dibuka etalasenya. Nah mungkin seperti itulah gambaran saya di dunia maya. Kalo ingin tahu bagaimana suara saya ya minimal harus telpon saya atau syukur-syukur mau kopdar dengan saya. Baru deh jelas, saya ini seperti apa. Tapi menurut teman-teman yang pernah kopdar dengan saya, katanya saya ini nggak beda jauh koq dengan di dunia maya. Sama-sama gaul dan suka cengengesan hehehe.

Nah belakangan ini saya menemukan keasyikan tersendiri dengan teman-teman di dunia maya. Kami sepakat membentuk grup pertemanan di jejaring sosial. Dengan mereka saya merasa nyaman. Saya seperti bisa membaca karakter mereka, pemikiran, perasaan mereka hanya lewat tulisan-tulisan mereka di blog kroyokan ini. Kami bisa saling berbagi ilmu bahkan juga kadang berbagi kekonyolan (dan ini yang paling sering hehehe). Maklumlah kami ini mungkin dilahirkan dari keluarga pelawak. Jadi ada apa saja diantara kami, biasanya juga ditanggapi dengan senyuman. Motto kami adalah "hidup sudah susah, untuk apa dibuat tambah susah" hehehe.

Anggota grup kami tersebar di beberapa kota di Indonesia bahkan di beberapa negara luar. Tapi entah mengapa, meskipun belum pernah ketemu (mungkin hanya satu dua orang yang pernah ketemu) kami mudah akrab. Kami bisa klik, kayak gembok sama kuncinya gitu. Bisa tertawa sepanjang hari, baik itu di YM atau lewat tele-conference. Justru kalo kita tak bertegur sapa dalam sehari saja rasanya ada yang hilang. Hal-hal seperti inilah yang tidak saya jumpai di pertemanan dunia nyata.

Saya sendiri juga heran, kenapa bisa kompak seperti itu. Justru kekompakan saya dengan teman di duna maya melebihi teman di dunia nyata saya. Saya tidak tahu pasti, apakah anda juga mengalami seperti saya, menemukan teman di dunia maya yang ternyata keakrabannya melebihi teman di dunia nyata?

Sebenarnya jika kita mau bisa saja lho memanfaatkan pertemanan di dunia maya yang sangat akrab ini. Ya hitung-hitung sambil menyelam minum air hehehe. Beberapa hal yang dapat dilakukan jika kita sudah merasa akrab dengan teman di dunia maya, misalnya saja :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun