Masker pelindung hidung dan mulut ini ada yang berjenis sekali pakai dan ada yang bisa digunakan berkali- kali dengan dicuci, tetapi biar bagaimanapun sebaiknya masker itu bila sudah tidak terpakai oleh pemilikya harus dibuang secara benar.
Bukan tidak mungkin masker yang berceceran itu sudah mengandung virus dan bisa saja membuat masalah baru di ingkungan kita sendiri. Oleh karena itu kesadaran masyarakat akan pentingnya membuang masker bekas harus diawali dari setiap orang yang memakainya.
Permasalahan lain dari masker pelindung hidung dan mulut ini adalah soal kulit wajah yang nampak belang, karena dimasa pandemi ini hampir setiap hari, semua orang memakai masker.
Wajah yang terlihat belang dan membekas seperti membentuk masker ini umumnya dirasakan bagi pekerja yang setiap hari pekerjaanya banyak dihabiskan di luar ruangan, misalnya tukang ojek online, pedagang keliling dan banyak profesi lain yang setiap hari terkena langsung paparan sinar matahari. Tetapi meskipun resikonya wajah nampak belang, memang harus diterapkan dan menjadi kebiasaan baru dimasa Pandemi Covid- 19 ini.
Hand Sanitizer dan efeknya bagi kulit dan tangan
Hand sanitizer hampir setiap hari kita jumpai di tempat- tempat umum seperti perkantoran, bank, dan layanan publik lainya. Botol dan cairan pembunuh kuman dan bakteri ini sekarang sudah menjadi kebiasaan baru untuk digunakan, bahkan setiap orang hampir memiliki cairan ini dan selalu dibawa kemanapun kita pergi, karena pemakaianya praktis dan mudah.
Tetapi tak jarang juga ada yang terlalu sering menggunakan ini terjadi reaksi kulit tangan menjadi kasar bahkan ada yang mengelupas. Â Oleh karena itu bila kulit kita berjenis sensitif karena cairan ini, jangan terlalu sering memakainya, gunakan hanya dalam keadaan darurat saja, seperti bila kita keluar rumah dan tidak mendapati air dan sabun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H