Mohon tunggu...
Edi Sukoco
Edi Sukoco Mohon Tunggu... Wiraswasta - musik, olahraga, entertainment

Mencurahkan isi hati dengan tulisan dari pada berdiam diri tanpa gagasan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Athul Jayaram, Whatsapp Tidak Aman

12 Juni 2020   13:16 Diperbarui: 18 Juni 2021   01:24 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hasil temuan Athul Jayaram bahwa fitur Whatsapp tak aman lagi.Fitur tersebut adalah "Clik to chat ".

Jayaram adalah penelitian keamanan dunia siber dan sekaligus bounty hunter.Bounty hunter bisa kita mengartikanya adalah "pemburu hadiah"dalam dunia siber. Siapa yang bisa menemukan kelemahan atau bisa mengungkap bocornya keamanan dunia siber bisa mengklaim dan meminta imbalan pada perusahaan yang di maksud dalam hal ini adalah Whatsapp.
Bagi anda yang khawatir tentang keamanan nomor Whatsapp silahkan baca disini.

Menurut Athul Jayaram ,Whatsapp bisa membuat nomor pengguna terekspos dihasil pencarian Google.


Fitur ini terdapat disalah satu fitur Whatsapp "clik to chat".Namun fitur ini belum semua orang tahu hanya orang-orang tertentu saja yang biasa menggunakan fitur"click to chat" ini.

foto paketpedia.com
foto paketpedia.com
Sebagai contoh kita membuka web iklan melalui gadget kita atau pc setelah kita membaca tentang produk yang dijual, manfaatnya dan sebagainya biasanya untuk pemesanan dan pertanyaan lainya kita diarahkan untuk langsung "click to chat" dan biasanya langsung terhubung ke nomor Whatsapp sipemilik web atau penjual produk itu.

Bagi yang menghubungi tentu saja tidak jadi soal,tetapi bagi yang dihubungi atau pemilik produk itu nomor yang sudah dicantumkan itu bisa terekspost di pencarian Google dan tidak bisa dicabut lagi, itu menurut Athul Jayaram.

Dia telah mengklaim 300.000 ribu nomor whatsapp yang sudah terekspost bersumber dari pencarian Google.Nomor telepon tersebut terlihat dengan teks mentah di URL itu.
Setelah menemukan hasil penelitianya Jayaram berfikir bisa saja nomor telepon itu bisa digunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab atau bisa digunakan kejahatan siber.


Kemudian Athul Jayaram melaporkan penemuanya ini ke Facebook selaku pemilik Whatsapp diprogram bug bounty.Bug bounty adalah suatu program atau acara dalam pencarian masalah atau celah pada suatu website atau aplikakasi yang diselenggarakan oleh suatu perusahaan,dimana "hecker" atau orang yang berhasil menemukan dan melalui proses data yang benar dan valid akan diberikan sebuah reward berupa sertifikat atau imbalan uang mungkin bisa kita sebut hadiah.


Laporan Athul Jayaram ditolak dengan alasan bahwa Whatsapp mengawasi penggunanya dengan pengawasan ketat terkait profil umum penggunanya.

Melalui juru bicaranya Whatsapp mengapresiasi laporan dan penelitian yang dilakukan Athul Jayaram ,akan tetapi itu tidak memenuhi syarat untuk mendapat hadiah karena hanya berisi indeks mesin pencari ada nomor telepon penggunanya.Whatsapp telah dilengkapi dengan sistem enkripsi keamanan end-to-end.

Tetapi Jayaram menyagkal dan bersikeras Whatsapp harusnya serius menanggani ini,Karena dirasa ada ancaman kejahatan siber yang dilakukan oleh orang-orang tak bertanggung jawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun