Diakui bahwa pandemi telah merevolusi sistem pembelajaran yang sebelumnya berfokus ke pembelajaran tatap muka untuk kemudian beralih ke pembelajaran online. Kemudian saat ini dunia akan terus beradaptasi dan siapapun dapat belajar apapun tanpa batasan jarak maupun letak geografis. Seseorang hanya perlu satu syarat utama yaitu tersedianya koneksi internet. Sehingga hal tersebut akan memberikan kesempatan bagi siapa saja untuk maju dan terus belajar menuntut ilmu kapanpun dan dari belahan dunia mana saja.
Pandemi COVID-19 ini juga telah membawaku kepada pengalaman pembelajaran hybrid yaitu belajar baik secara online maupun diruang kelas. Kisahnya bermula di 2019 sejak diterimanya lamaranku sebagai salah satu penerima beasiswa bergengsi Manaaki Scholarship pemerintah Selendia Baru untuk meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris selama 5 bulan bagi pegawai pemerintah negara-negara ASEAN di Victoria University Wellington (VUW).
Selanjutnya, homestay dan lokasi tempat belajar baik di Napier atau Nelson telah diurus universitas tujuan. Paspor dan visa juga sudah digenggaman serta dijadwalkan akan berangkat seminggu kemudian. Malang tidak dapat ditolak, email dari universitas tertanggal 19 Maret 2020 membuyarkan semuanya. Mereka menginformasikan bahwa keberangkatan diundur dalam waktu yang masih tidak dapat ditentukan dikarenakan merebaknya virus Corona yang sangat membahayakan kehidupan manusia.
Saat itu COVID-19 di Indonesia ditemukan beberapa kasus kecil saja, sedangkan Selendia Baru telah mengambil langkah cepat dengan menutup semua pintu perbatasan negaranya untuk dapat meredam dahsyatnya serangan virus yang menerjang seluruh negara tanpa terkecuali dan telah memberikan dampak sosial ekonomi yang tidak pernah diperkirakan sebelumnya oleh ahli manapun didunia.
Secercah harapan kembali muncul untuk melihat langsung keindahan negeri Kiwi setelah diterimanya kembali email dari universitas di tanggal 17 Maret 2022. Setelah mempersiapkan kembali administrasi, ditanggal 1 juni 2022 dimulailah pertemuan zoom oleh pihak penyelenggaran terpilih yaitu Uni-profesional Victoria University Wellington yang menjelaskan program pembelajaran nantinya akan dilalui mulai dengan pembelajaran online selama 3 bulan di masing-masing negaranya tanpa penjelasan adanya pembelajaran tatap muka karena situasi COVID-19 masih belum dapat diprediksi perkembangannya. Akhirnya pembelajaran online melalui kelas zoom meeting hari pertama dimulai tepatnya Senin 27 Juni 2022.
1. Perlu Disiplin Waktu dan Komitmen Tinggi
Adanya perbedaan zona waktu dimana Selendia baru lebih cepat 6 jam membuat semuanya harus disesuaikan dan menjadi tantangan tersendiri dalam mengikuti proses pembelajaran.
Kelas pembelajaran online dilaksanakan Senin sampai Jumat dimulai tepat pukul 8.30 WIB pagi yang berarti di Selendia Baru telah menunjukkan pukul 2.30 sore hari. Disini tidak ada waktu yang terbuang sedikitpun. Biasanya dosen telah menunggu di ruang zoom 5-10 menit sebelum sesi pembelajaran dimulai, bahkan sering diberikan kesempatan khsusus kepada setiap pelajar yang mengalami masalah pembelajaran di akhir sesi pertemuan.
Salah satu hal berkesan di pembelajaran tersebut adalah adanya seorang dosen pengampu utama kelas kami bernama Jean Arnold selalu memberikan materi pembuka bernama “Riddle” di 10 menit awal pembelajaran. Materi itu seperti sebuah pemanasan awal sebelum masuk ke materi utama dan berisi pertanyaan-pertanyaan dengan latar informasi dan foto-foto menarik tentang negeri Kiwi yang sangat indah.
Durasi belajar efektif hampir 4 jam penuh dengan durasi istirahat 1 kali selama 15 menit dan biasanya kusempatkan untuk secepatnya membuat secangkir kopi susu panas sebagai pengusir kantuk saat pembelajaran kembali berlangsung. Dalam sehari biasanya pelajaran dengan berbagai tematiknya diampu oleh 2 orang dosen dengan fokus berbeda. Selama pembelajaran online, diskusi terarah diatur oleh dosen dengan beberapa peserta diharuskan masuk ke ruang breakout-room yang telah diatur durasi waktu serta tema diskusi untuk hasilnya kemudian dibawa ke ruang diskusi kelas utama.
Setelah sesi kelas zoom berakhir akan ada jeda istirahat 60 menit, karena pukul 13.00 WIB siang kita akan mulai belajar kelompok terdiri dari 3-4 orang dan minimal 1 jam dengan teman sekelas lintas negara ASEAN yang secara acak akan berubah setiap waktunya. Kemudian ruang zoom meeting sesekali dipantau oleh pengajar untuk melihat keaktifan masing-masing peserta yang diskusi.
Tugas belajar dihari tersebut belum selesai, karena kita harus lanjut untuk menyelesaikan tugas-tugas terstruktur yang harus di upload di system atau email dengan deadline yang telah ditentukan. Tugas tersebut biasanya meliputi menulis riset dan kosa kata tematik, presentasi dan berbagai persiapan yang harus dilakukan untuk pembelajaran esok hari.
Kelas online juga sering diisi oleh beberapa dosen tamu dari berbagai keahlian dalam lingkup tema pembelajaran terkait Security Trends. Materi dosen tamu tersebut diantaranya bertema: komunikasi formal dan informal di NZ, trafficking, cyber security, parlemen dan penghormatan budaya lokal Maori . Tentu saja interaksi dan tanya jawab seluas-luasnya diberikan kepada peserta terutama di akhir sesi. Kami juga diberikan kesempatan tour online dan diskusi bersama narasumber institusi penting yang diantaranya dari imigrasi, polisi, kesehatan, perempuan dan anak serta transparansi internasional.
Enaknya system belajar disini kita juga diberikan akses penuh ke perpustakaan online universitas yang disampaikan oleh pustakawan berpengalaman termasuk penjelasan bagaimana pelajar dapat efektif untuk pencarian suatu tema yang diinginkan, sitasi dan paraphrase dalam penulisan untuk menghindari plagiarisme yang merupakan perbuatan sangat memalukan dan tercela dalam dunia akademik di NZ.
Selain akses ke materi bahan ajar online yang melimpah, kita juga di perkenalkan dengan aktifitas penguatan bahasa dalam pertemuan informal yang digagas oleh sukarelawan mahasiswa VUW dalam program bernama “News Watch” di setiap Rabu siang. Disini berbagai variasi tema terkait kehidupan di Selendia baru didiskusikan selama 1 jam. Tema diskusi yang pernah ku ikuti antara lain: bagaimana kehidupan pemilik toko buku disebuah kota kecil, pertanian di pedesaan serta kenaikan harga barang di supermarket. Diskusi yang sangat menarik bagiku karena kita dapat berinteraksi langsung dengan New Zealander dan pelajar asing lainnya yang juga sedang mengembangkan kemampuan berbahasanya. Di forum inilah aku menemukan seorang speaking partner dalam arti yang sebenarnya bernama Terry Mc Grath seorang ahli Biologi dan praktisi pendidikan internasional yang kemudian membuatku berkesempatan menjalin silaturahmi lebih dalam saat berkunjung langsung ke NZ.
2. Kemewahan dalam pembelajaran online
Selain dari ketatnya proses pembelajaran yang harus dilalui, pembelajaran online juga memberikan fleksibilitas dimana kita bisa melakukan aktifitas belajar dimanapun dengan syarat koneksi internet yang stabil.
Pengalaman belajar online pertama dengan durasi 3 bulan penuh sebenarnya telah kulalui dengan berliku. Dengan jadwal yang sudah pasti tersebut akan membuat kita mudah berpindah-pindah tempat dan hanya perlu mengkondisikan situasi jam belajar yang telah ditentukan. Disaat bersamaan pembelajaran online ini, aku juga harus melakukan perjalanan lintas kota karena tanggungjawab pekerjaan dan harus mengantar putri kedua yang akan masuk sekolah berasrama di Jawa Timur. Aku melakukan zoom meeting dari lokasi yang berbeda-beda seperti mulai dari Pontianak, Mojokerto, Surabaya, Bandung dan Jakarta tanpa kendala yang berarti. Tentunya merupakan suatu kemewahan yang tidak dapat dilakukan jika pembelajaran dilakukan secara tatap muka. Beberapa teman yang lain juga melakukan hal penting bersamaan dengan proses pembelajaran seperti menemani istri yang lagi melahirkan serta sambil mengasuh anak dirumah.
3. Symposium yang dinantikan
Setelah pembelajaran online berjalan beberapa waktu ditengah situasi pandemic COVID-19 yang juga tren penurunan kasusnya belum stabil. Akhirnya berita yang ditunggu selama ini untuk dapat berkunjung langsung ke Selendia Baru akhirnya datang juga. Pada sisa sebulan terakhir pembelajaran zoom kami diminta untuk mengurus kembali visa yang dulu pernah ada di genggaman.
Symposium dan wisuda menjadi agenda penting yang akan dilakukan di VUW. Selain itu setiap peserta akan mempresentasikan projek penelitian mini yang telah dibimbing oleh dosen sebelumnya. Pengalaman yang tidak terlupakan tentu saja pengalaman dapat berinteraksi langsung dengan lingkungan dan budaya masyarakat Selendia Baru yang maju dan egaliter.
Pengalaman mengesankan belajar singkat di VUW kampus Pipetea disekitar Lambton Quay Wellington. Disini kita belajar secara tidak langsung bagaimana sebuah negeri maju di lautan pasifik yang modern ini sangat menghargai disiplin, kerja keras, proses, jujur dan terbuka. Sekelompok kata-kata karakter yang sering didengungkan di negara kita tetapi merupakan keseharian dan bagian gaya hidup keseharian Masyarakat NZ itu sendiri.
Jadwal kuliah yang padat dilewati selalu tepat waktu karena keterlambatan adalah sesuatu perbuatan yang sangat memalukan. Selain itu proses pembelajaran selalu dapat membangkitkan rasa keingintahuan ditengah sikap hangat dan hormat dosen dan staf kampus kepada siapapapun sehingga memberikan energi positif bagi semuanya.
4. Menjadi Naruto dengan menyusuri gunung dan lembah saat graduation day
Penganugerahan sertifikat sebagai tanda berakhirnya seluruh proses rangkaian pembelajaran juga memberikan pengalaman unik. Sebuah perjuangan yang menguras tenaga menuju gedung kampus VUW di Kelburn yang bergaya Eropa klasik. Keputusan dari beberapa peserta Indonesia yang memutuskan untuk mengambil jalan pintas meski harus ditempuh dengan berjalan kaki. Pilihan yang telah diambil tersebut harus melalui hutan lebat dengan kontur bukit diatas 45 derajat. Dalam perjalanannya bunyi jangkrik hutan saling bersahutan saat kami menaiki anak-anak tangga semen dimana terdapat pegangan disahsatu sisinya. Setelah 15 menit perjalanan, VUW mulai tampak berada di tengah perbukitan yang hijau oleh pohon-pohon rimbun disekitarnya. Disekitar wilayah ini jugalah kedutaan besar Indonesia berada dan tampak sangat cantik ditengah birunya langit ditengah awal musim panas tersebut.
Kesempatan untuk megabadikan VUW tentu tidak kami sia-siakan dengan banyak mengambil foto di tengah bangunan yang disekitarnya didominasi warna putih, sehingga VUW berwarna merah bata terlihat yang sangat mencolok dan menarik untuk dijadikan latar mengabadikan diri untuk kenang-kenangan.
Acara wisuda dilaksanakan diruang Chamber Hunter yang tampak antik. Speaking partner juga diundang dan tentu saja MFAT/Kementerian Luar Negeri. Acara wisuda ditutup dengan sesi foto, bersama, makan siang buffet Eropa. Terakhir kami sempatkan berkunjung keruang tenaga pengajar yang seperti sudah seperti menjadi bagian dari keluarga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H