Mohon tunggu...
Jan Bestari
Jan Bestari Mohon Tunggu... Lainnya - Merayakan setiap langkah perjalanan

Refleksi kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

"Blessing in Disguise" Pandemi di Dunia Pembelajaran

14 Oktober 2023   22:24 Diperbarui: 14 Oktober 2023   22:30 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana pembelajaran dikelas saat di Victoria University Wellington di Pipitea dengan latar gedung parlemen Beehive_Dokumen Pribadi

Salah satu hal berkesan di pembelajaran tersebut adalah adanya seorang dosen pengampu utama kelas kami bernama Jean Arnold selalu memberikan materi pembuka bernama “Riddle” di 10 menit awal pembelajaran. Materi itu seperti sebuah pemanasan awal sebelum masuk ke materi utama dan berisi pertanyaan-pertanyaan dengan latar informasi dan foto-foto menarik tentang negeri Kiwi yang sangat indah.

Durasi belajar efektif hampir 4 jam penuh dengan durasi istirahat 1 kali selama 15 menit dan biasanya kusempatkan untuk secepatnya membuat secangkir kopi susu panas sebagai pengusir kantuk saat pembelajaran kembali berlangsung. Dalam sehari biasanya pelajaran dengan berbagai tematiknya diampu oleh 2 orang dosen dengan fokus berbeda. Selama pembelajaran online, diskusi terarah diatur oleh dosen dengan beberapa peserta diharuskan masuk ke ruang breakout-room yang telah diatur durasi waktu serta tema diskusi untuk hasilnya kemudian dibawa ke ruang diskusi kelas utama.

Setelah sesi kelas zoom berakhir akan ada jeda istirahat 60 menit, karena  pukul 13.00 WIB  siang kita akan mulai belajar kelompok terdiri dari 3-4 orang dan minimal 1 jam dengan teman sekelas lintas negara ASEAN yang secara acak akan berubah setiap waktunya. Kemudian ruang zoom meeting sesekali dipantau oleh pengajar untuk melihat keaktifan masing-masing peserta yang diskusi.

Tugas belajar dihari tersebut belum selesai, karena kita harus lanjut untuk menyelesaikan tugas-tugas terstruktur yang harus di upload di system atau email dengan deadline yang telah ditentukan. Tugas tersebut biasanya meliputi menulis riset dan kosa kata tematik, presentasi dan berbagai persiapan yang harus dilakukan untuk pembelajaran esok hari.

Kelas online juga sering diisi oleh beberapa dosen tamu dari berbagai keahlian dalam lingkup tema pembelajaran terkait Security Trends. Materi dosen tamu tersebut diantaranya bertema: komunikasi formal dan informal di NZ, trafficking, cyber security, parlemen dan penghormatan budaya lokal Maori . Tentu saja interaksi dan tanya jawab seluas-luasnya diberikan kepada peserta terutama di akhir sesi. Kami juga diberikan kesempatan tour online dan diskusi bersama narasumber institusi penting yang diantaranya dari imigrasi, polisi, kesehatan, perempuan dan anak serta transparansi internasional.

Enaknya system belajar disini kita juga diberikan akses penuh ke perpustakaan online universitas yang disampaikan oleh pustakawan berpengalaman termasuk penjelasan bagaimana pelajar dapat efektif untuk pencarian suatu tema yang diinginkan, sitasi dan paraphrase dalam penulisan untuk menghindari plagiarisme yang merupakan perbuatan sangat memalukan dan tercela dalam dunia akademik di NZ.

Selain akses ke materi bahan ajar online yang melimpah, kita juga di perkenalkan dengan aktifitas penguatan bahasa dalam pertemuan informal yang digagas oleh sukarelawan mahasiswa VUW dalam program bernama “News Watch” di setiap Rabu siang. Disini berbagai variasi tema terkait kehidupan di Selendia baru didiskusikan selama 1 jam. Tema diskusi yang pernah ku ikuti antara lain: bagaimana kehidupan pemilik toko buku disebuah kota kecil, pertanian di pedesaan serta kenaikan harga barang di supermarket. Diskusi yang sangat menarik bagiku karena kita dapat berinteraksi langsung dengan New Zealander dan pelajar asing lainnya yang juga sedang mengembangkan kemampuan berbahasanya. Di forum inilah aku menemukan seorang speaking partner dalam arti yang sebenarnya bernama Terry Mc Grath seorang ahli Biologi dan praktisi pendidikan internasional yang kemudian membuatku berkesempatan menjalin silaturahmi lebih dalam saat berkunjung langsung ke NZ.

2. Kemewahan dalam pembelajaran online

Selain dari ketatnya proses pembelajaran yang harus dilalui, pembelajaran online juga memberikan fleksibilitas dimana kita bisa melakukan aktifitas belajar dimanapun dengan syarat koneksi internet yang stabil.

Pengalaman belajar online pertama dengan durasi 3 bulan penuh sebenarnya telah kulalui dengan berliku. Dengan jadwal yang sudah pasti tersebut akan membuat kita mudah berpindah-pindah tempat dan hanya perlu mengkondisikan situasi jam belajar yang telah ditentukan. Disaat bersamaan pembelajaran online ini, aku juga harus melakukan perjalanan lintas kota karena tanggungjawab pekerjaan dan harus mengantar putri kedua yang akan masuk sekolah berasrama di Jawa Timur. Aku melakukan zoom meeting dari lokasi yang berbeda-beda seperti mulai dari Pontianak, Mojokerto, Surabaya, Bandung dan Jakarta tanpa kendala yang berarti. Tentunya merupakan suatu kemewahan yang tidak dapat dilakukan jika pembelajaran dilakukan secara tatap muka. Beberapa teman yang lain juga melakukan hal penting bersamaan dengan proses pembelajaran seperti menemani istri yang lagi melahirkan serta sambil mengasuh anak dirumah.

3. Symposium yang dinantikan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun