Tur lapangan ini dilakukan oleh seorang pemandu perempuan muda yang harus diakui dilakukan  sangat efisien. Gadis muda itu yang akan menerangkan apa saja informasi terkait penggembalaan selama perjalanan tur dilakukan sekaligus mengenderai langsung kendaraan seperti bak mobil terbuka yang memanjang kebelakang.Â
Ia juga bertugas membuka dan menutup pagar dititik-titik tertentu areal pengembalaan, melakukan diskusi langsung jika ada pengunjung yang bertanya serta mengatur pemberian pakan ternak oleh pengunjung selama perjalanan tur tersebut. Dibeberapa titik utama kami sengaja diberhentikan untuk mendengarkan penjelasan khusus terkait berbagai jenis domba yang dipelihara dan biasa hanya kita temui di film kartun shaun the sheep yang sangat popular beberapa tahun lalu.
Dalam perjalanannya kami juga melintasi perkebunan buah kiwi yang juga salah satu hasil produk pertanian terkenal Selendia Baru. Bentuk buahnya yang bulat yang terasa asam tersebut tampak tumbuh sangat subur diatas bedengan tanah yang tidak terlalu luas. Ternyata tanaman kiwi ini adalah sejenis tumbuhan yang merambat. Disana tampak seperti adanya tiang penyangga utama dengan tali-tali kawat yang saling terhubung diatasnya. Tanaman tersebut seperti tanaman anggur dimana daun lebatnya seperti bertumpuk-tumpuk diatas kawat penyangga dibawahnya. Tampak buah kiwi yang masih mentah dan berwarna coklat seperti sawo tersebut menyembul diantara daun-daun yang siang itu tampak menghijau segar.
Wisata edukasi ini secara tidak langsung juga memperkenalkan bagaimana sebuah produk premium dihasilkan seperti susu, daging dan buah kiwi yang berkualitas tinggi  untuk ekspor sebagai penyumbang besar devisa bagi negara kecil nan makmur di lautan pasifik tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H