Ironisnya terjadi disaat peradaban modern yang agung terus digaungkan.
Ditengah ketidakberdayaan itu, seorang perempuan Vera Lytovchenko seolah berdiri tegak melawan duka.
Meskipun sejenak...
Gesekan lembut penuh  optimisme terus dialunkan ditengah keputusasaan.
Sejatinya perang telah membuat semuanya hancur menderita ditengah kuasa murka yang membinasakan.
Sambas, 16 Maret 2022
JAN BESTARI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!