Mohon tunggu...
Jan Bestari
Jan Bestari Mohon Tunggu... Lainnya - Merayakan setiap langkah perjalanan

Refleksi kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Tram, Kendaraan Hijau untuk Jelajah Kota Rotterdam yang Futuristik

5 Maret 2022   22:08 Diperbarui: 8 Maret 2022   21:04 796
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kartu seperti kartu debit untuk menaiki tram di Belanda_Dokumentasi milik pribadi

Transportasi publik di Belanda dapat dikatakan sangat nyaman dan aman. Tram adalah salah satu pilihan terbaik untuk dapat menjangkau setiap sudut kota Rotterdam yang terkenal dengan arsitektur kotanya yang sangat modern dan futuristik di Eropa.

Dulu, tram katanya pernah ada di Jakarta dan hanya ada sampai ditahun 1950-an. Setelahnya perlahan dan pasti menghilang karena tidak ada perhatian pemerintah kepada moda transportasi yang sebenarnya  sangat ramah lingkungan dikarenan  sumber penggerak utamanya  adalah listrik.

Sedang tram di Belanda sendiri telah dimulai sejak tahun 1879. Kemudian di tahun 1927 sampai saat ini dioperasikan oleh Rotterdamse Elektrische Tram (RET). Jalur  tram di kota modern terbesar kedua di Belanda setelah Amsterdam ini hampir menjangkau seluruh pelosok kota.

Tram yang landasan jalurnya menggunakan rel tertanam di jalan beraspal dikarenakan diwaktu lainnya ia juga berfungsi untuk pelintasan  moda transportasi lainnya baik kendaraan roda dua maupun empat. Sebuah efisiensi penggunaan ruang jalan raya yang saling melengkapi.

Jalur tram yang layanannya hampir meliputi seluruh kota Rotterdam_sumber https://moovitapp.com/
Jalur tram yang layanannya hampir meliputi seluruh kota Rotterdam_sumber https://moovitapp.com/

Kata yang sangat membekas bagiku selama di tram pada jalur sibuk antara Rotterdam Centraal menuju Eramus University adalah kata yang menyebutkan “Avenue Concordia” . Sebuah tempat yang didengungkan dengan merdu  saat tram akan berhenti menurunkan atau menaikkan penumpang.

Kata itu merupakan sedikit kosa kata yang  tidak menggunakan bahasa Belanda. Sedang  di beberapa titik perhentian lainnya akan kita dengar dengan pelafalan Belanda  seperti:  Stadhuis, Beurs, Oostplein, Willem Ruyslaan dan Woudestein. Sederet nama tempat perhentian tersebut  sangatlah  berbau Belanda .

Woudestein adalah perhentian tram terakhir menuju Erasmus Universiteit. Sebuah kampus dimana seorang proklamator Muhammad Hatta dahulu pernah studi di Handles-Hogeschool bidang ekonomi perdagangan mulai tahun 1921 sampai dengan 1923.

Tampak jalur tram diantara aspal jalan yang saling silang serta digunakan untuk moda transportasi lainnya_Dokumentasi pribadi
Tampak jalur tram diantara aspal jalan yang saling silang serta digunakan untuk moda transportasi lainnya_Dokumentasi pribadi

Jangan tanya terkait kenyamanannya. Selain ketepatan waktu yang sangat terukur, ruang penumpang sangat bersih dan mempunyai pengatur suhu yang membuat kita selesa.

Bentuknya yang menyerupai gerbong kereta api tentu dengan ukuran lebih kecil. Biasanya terdiri dari 5 gerbong yang sambung menyambung.  Ruang kabin yang terasa lapang juga menyediakan pilihan bagi penumpang yang memilih ingin berdiri dengan gantungan pegangan tangan dibeberapa titik bagian tengah tram.

Bukaan kiri kanan kaca yang lebar dan lapang membuat kita leluasa melihat keluar. Landscape kota Rotterdam akan sangat mudah kita nikmati sepanjang perjalanan sampai ke kampus lebih kurang setengah jam.

Pintu masuk Erasmus Universiteit Rotterdam_Dokumentasi foto pribadi
Pintu masuk Erasmus Universiteit Rotterdam_Dokumentasi foto pribadi

Denting lonceng  yang khas berbunyi saat tram akan berhenti maupun berangkat. Bunyi lonceng bertambah cepat sebagai alarm bagi lainnya disaat tram akan melintasi di jalur antar moda transportasi yang lebih ramai seperti mobil, bus dan sepeda.

Dengan kecepatan sedang tram melintas kota sehingga kita masih berkesempatan untuk sekedar menikmati pemandangan kiri kanan kota yang pernah di bumi hanguskan oleh negara tetangganya Jerman pada perang dunia kedua itu.

Kita hanya perlu mendekatkan kartu OV-chipkaart yang telah diisi diberbagai tempat pengisian pada kotak pembaca kartu di dalam tram. Untuk meminta berhenti di tempat pemberhentian yang telah ditetapkan kita hanya tinggal memencet tombol stop yang berwarna mencolok ditiang dekat kita duduk.

Penting untuk tetap berpegang pada pegangan yang tersedia karena saat arah berbelok terasa tubuh juga ikut terdorong mengikuti arah belokan tram.

Kartu seperti kartu debit untuk menaiki tram di Belanda_Dokumentasi milik pribadi
Kartu seperti kartu debit untuk menaiki tram di Belanda_Dokumentasi milik pribadi

Situasi dalam gerbong tram yang sangat nyaman dengan kaca kiri kanan yang meluaskan pandangan mata_sumber https://upload.wikimedia.org/
Situasi dalam gerbong tram yang sangat nyaman dengan kaca kiri kanan yang meluaskan pandangan mata_sumber https://upload.wikimedia.org/

Membayangkan dapat menaiki tram nantinya di ibukota nusantara baru yang mempunyai  pemandangan  perbukitan dengan nuansa alam tropis penuh pepohonan hijau adalah sesuatu yang sangat menyenangkan sekaligus membanggakan karena sekaligus mendorong transportasi hijau perkotaan serta mendukung  turisme berkelanjutan di ibukota negara.

Sambas, 5 Maret 2022

JAN BESTARI

# Being ever Rotterdamers for a year#

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun