Ditambahkan lagi oleh pelestari budaya permainan gasing tersebut bahwa fokus dan disiplin secara otomatis akan meningkat. Hal itu disebabkan  karena untuk memenangkan sebuah pertandingan kita harus mencurahkan segala daya upaya  secara terukur  demi sebuah pencapaian prestasi juara.Selain itu permainan tersebut juga dapat melatih keseriusan dan kerja keras seperti contoh kita harus dapat menguasai teknik-teknik dasar dalam memegang, mengikat dan mengulur tali serta  melempar gasing tepat ke atas gasing lawan (teknik bepangkak) yang semuanya harus dilakukan dalam aturan permainan yang telah digariskan.
Pusake dari nek datuk (pusaka warisan leluluhur) adalah kata --kata seorang Syamsiar diujung pembicaraan. Disana mengandung harapan agar budaya gasing yang dimainkan ditanah lapang  tersebut tidak hilang ditelan zaman ditengah minimnya aktifitas fisik anak muda  saat ini sekaligus mencegah fenomena menurunnya kohesi sosial karena sepertinya semua sibuk dengan gadget hand phone ditangan masing-masing tanpa sapa dan canda secara nyata.
Harapan terakhir Syamsir ditengah senja yang hujannya mulai reda, Â seorang pelaku tradisi permainan gasing ini berkeinginan agar permainan rakyat tersebut dapat dijadikan muatan lokal dalam pembelajaran disekolah mengingat dampak positif permainan yang ditimbulkan. Kemudian jenis permainan yang berkategori tradisi budaya dan olahraga tersebut dapat masuk dalam cabang Pekan Olahraga Nasional demi menjaga tradisi gasing tetap lestari di nusantara ini.
Biodata lengkap pelaku permainan tradisi gasing
Nama: Syamsir, S.Pd.I
Lahir: Seburing, 14 Mei 1958 dan saat ini menetap dan menikmati hari tuanya di desa Singaraya Kecamatan Semparuk Sambas
Status: Menikah
Anak: 3 (semuanya mengenyam pendidikan S1)
Sambas, 14 Febuari 2022