Kota yang juga dikenal denga City of Bridges itu kemudian menjadi sangat terkenal dan sepertinya tidak lelah menerima kunjungan turis sepanjang tahun. Beberapa film holywood juga telah banyak mengabadikan keindahan deretan kanal-kanalnya.Â
Tidak itu saja, kota yang juga dikenal dengan City of Water itu juga secara rutin mendatangkan artis film dunia setiap tahun melalui Venice International Film Festival.
Suatu keberuntungan masih dapat berjalan-jalan bebas menikmati Venesia. Dikarenakan saat ini kondisi kota sangat rentan akan perubahan iklim yang mengakibatkan potensi naiknya permukaan air laut yang bisa menggenangi keseluruhan kota tanpa kecuali.
Kota dengan tampilan perahu gondolanya yang khas itu dapat dinikmati hanya dengan 2 opsi, yaitu menggunakan taksi air untuk berpindah dari satu pulau ke pulau lainnya.Â
Untuk itu tentunya kita harus membayar sejumlah euro yang tidak sedikit. The Floating City nama lain Venice adalah salah satu destinasi berbiaya tinggi karena padatnya turis yang datang, sedangkan lahan dan akomodasi tamu sangat terbatas.Â
Seperti untuk urusan sekali masuk toilet saja kita harus rela merogoh kocek sampai 1 Euro atau 16.000 rupiah.Â
Bagi pelancong backpacker sepertiku itu adalah suatu hal penting yang harus dipertimbangkan. Tetapi semuanya seimbang dengan pengalaman menyusuri setiap labirin kota yang seperti tidak berujung tersebut.Â
Kemudian agenda Venice Mask Carnaval atau pesta topeng di mana sebagian wajah tertutup topeng dengan berbagai variasi seni topeng yang tampak eksotis diadakan setiap tahun pada bulan Februari.
Selanjutnya opsi terakhir menguak rahasia setiap jengkal kota terapung ini adalah dengan berjalan kaki.Â
Pedestrian kota seperti sambung menyambung dengan jembatan-jembatan penghubung antar pulaunya.Â