Mohon tunggu...
Jan Bestari
Jan Bestari Mohon Tunggu... Lainnya - Merayakan setiap langkah perjalanan

Refleksi kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Cinta Mati (9. Sarapan Istimewa)

30 Januari 2022   08:36 Diperbarui: 30 Januari 2022   08:37 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi diolah pribadi dengan pictsart app

Hembusan angin subuh menjelang pagi. Masih terasa begitu menggigit kulit. Kabut pagi tebal sehabis turun hujan tadi malam masih menghalangi pandangan mata. Tetapi, itu tak menyurutkan niatku untuk segera bergegas berjalan ke arah timur pulau, yang berhadapan dengan sungai besar. Saat purnama adalah waktunya air laut pasang besar. Artinya akan ada banyak tersedia makanan laut yang bisa diambil secara gratis. Ibaratnya alam lagi menyediakan toko gratisnya. Tinggal usaha dan kerja keras saja yang diperlukan untuk menjemputnya. Aku berjalan seorang diri menyusuri tempat-tempat di pinggir sungai pulau itu untuk mencari bahan santapan gratis. Mencari hewan-hewan laut yang bisa disantap untuk sarapan pagi bersama. Memang ternyata, aku tidak memerlukan waktu yang lama untuk mendapatkan hewan laut yang bernama belangkas[1] (Limulidae) tersebut.

 

Belangkas, sejenis hewan laut berbentuk bulat pipih. Ada 6 pasang kaki dibagian dadanya. Kaki-kaki itu berada di bagian tengah bawah tubuh cangkang berwarna hijau keabu-abuan yang berfungsi sebagai dayung saat berada di air serta digunakan untuk berjalan saat di daratan. Ia termasuk salah satu hewan purba yang masih tertinggal. Ujung ekornya lancip dan meruncing dibagian ujung dengan panjang ekor dewasa kira-kira 30 sentimeter Tidak salah jika hewan ini menyerupai monster laut.

 

Saat pasang besar adalah waktu hewan-hewan tersebut bersukaria sehingga sangat mudah ditemukan, terutama disaat mereka berebutan naik ke darat. Disaat itulah hewan kategori nokturnal[2] ini secara berpasang-pasangan, seperti berebut saling mendahului naik ke daratan berpasir. Kemudian mereka akan mencari sekaligus menggali untuk hewan betinanya bisa menempatkan telur-telurnya yang sebesar biji kacang hijau. Jumlah telurnya sangat banyak, bahkan bisa mencapai 120.000-an butir.

 

 Hewan yang aktifitasnya meningkat saat bulan purnama tersebut selalu berenang dan selalu berjalan beriringan bersama pasangannya. Hewan jantan akan selalu berada diatas dengan ukuran yang juga selalu lebih kecil dari betinanya Perbandingannya kira-kira 2 kali lipatnya.

 

Kejar-kejaran dengan beberapa pasang belangkas tidak terelakkan didaratan berpasir yang berumput hijau segar itu. Mereka biasanya secara serempak naik dimerata tempat terutama diantara patahan dahan-dahan yang terserak dan pohon-pohon pinus yang menjulang tinggi. Adrenalinku langsung tertantang untuk bisa mendapatkan beberapa pasang hewan yang berbentuk piring terbang itu sekaligus. Lingkungan alam yang masih alami dan belum tercemar telah memberikan anugerah sumber makanan yang banyak bagi orang-orang kampung  kami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun