Sesekali terlihat penduduk lokal melintas menyusuri jalan mulus beraspal. Beban yang dipanggul dibelakang tubuhnya seperti tidak terlihat berat. Malahan kadang senyum tipis dengan ekspresi segar natural memancar dari wajahnya.
Sepertinya semuanya tampak senada dengan langit dipagi hari yang tampak menghangat dengan awan putih cerah yang berarak secara perlahan.
Kemudian udara segar menyeruak memenuhi seisi ruangan sesaat kaca-kaca mobil diturunkan. Wajah langsung terasa mendingin seketika.
Sangat terasa oksigen murni tersedia melimpah karena hutan lebat dipersekitaran yang masih terjaga lestari menancap tegak diatas tanah berkontur tinggi dan rendah tersebut. Sedangkan senandung jangkrik hutan sahut menyahut tiada henti seolah menyambut kedatangan kami dengan kegembiraan.
Disungai Batu Lintang, kami tidak bisa menahan diri lagi untuk berhenti sejenak demi bisa menjejakkan kaki diairnya yang tampak sangat jernih. Terlihat ikan-ikan kecil beraneka jenis melawan arus sambil bermain-main diantara kerikil batuan sungai yang seperti tersusun rapi oleh kerja tangan- tangan manusia.
Pijakan kaki ke air pertama kali itu memberikan sensasi  kesegeran yang langsung menjalar dan merasuk keseluruh saraf yang ada.
Kemudian tubuh melalui perintah otak serasa tidak kuasa lagi untuk segera menceburkan diri langsung kedasar sungai demi merasakan sensasi segarnya air alami yang telah difilter oleh akar-akar pohon kokoh dan lebat yang ada dikiri kanan sungai, kemudian air tersebut segera didinginkan oleh bebatuan alami yang diatasnya mengalir  air jernih tiada henti.
Bunyi gemericik air yang mengalir perlahan terasa langsung seperti nyanyian alam yang bisa merilekskan fisik dan jiwa.
Menenggelamkan seluruh tubuh adalah cara paling ringkas untuk mendapatkan efek kesegaran tiada tara sampai terasa menyentuh saraf-saraf di dibalik kulit dan wajah.
Cuitan tiada henti burung hutan dibibir sungai ikut bersuka cita. Kemudian daun-daun hijau lebat yang dihembus angin melambai-lambai seperti masih ingin terus memeluk kami agar tidak cepat beranjak dari alur sungai yang menentramkan rasa.
Semuanya adalah cara terapi alami lagi sederhana kita untuk mengembalikan kesegaran tubuh dari kelelahan fisik mental. Kemudian tidak ada kata lain kecuali mengucap syukur karena masih bisa merasakan karunia Tuhan melalui kiriman air Nya yang masih sangat alami lagi menyehatkan.
Jan Bestari
Sambas 11-12-2021
#Seri kisah perjalanan di negeri huma diatas bukit#
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H