Desa Windujaya - Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Harapan Bangsa kembali menghadirkan kegiatan inspiratif pada Selasa, 8 Januari 2025. Bertempat di Balai Desa Windujaya, kegiatan sosialisasi bertema “Bersama Cegah Stunting, Wujudkan Masa Depan Gemilang” berhasil menarik perhatian masyarakat, khususnya remaja putri usia subur, ibu hamil, dan calon pasangan yang akan menikah. Program ini bertujuan meningkatkan pemahaman tentang pentingnya pencegahan stunting melalui asupan gizi yang baik dan memberikan edukasi mengenai bahaya pernikahan dini. Kegiatan ini dilaksanakan oleh mahasiswa Fakultas Kesehatan dan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Harapan Bangsa.
Sesi pertama dimulai dengan pemaparan mengenai apa itu stunting, penyebabnya, serta dampaknya pada tumbuh kembang anak. Narasumber menjelaskan bahwa stunting merupakan kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan anak. “Anak yang mengalami stunting akan menghadapi berbagai tantangan, mulai dari kesehatan hingga prestasi di masa depan,” ujar narasumber.
Selanjutnya, peserta diajak memahami pentingnya asupan gizi seimbang. Narasumber memberikan penjelasan tentang makanan bergizi yang mudah didapat, seperti sayuran hijau, kacang-kacangan, ikan, dan telur. Edukasi ini disampaikan dengan cara yang interaktif, sehingga peserta aktif bertanya dan berbagi pengalaman.
Pada sesi kedua, bahaya pernikahan dini menjadi topik utama. Pemateri mengungkapkan bagaimana pernikahan dini dapat meningkatkan risiko stunting, karena ibu muda cenderung belum siap secara fisik dan mental untuk menjalani kehamilan yang sehat. Narasumber juga memberikan penjelasan mengenai pentingnya kesiapan mental, fisik, dan ekonomi sebelum menikah. “Pernikahan dini bukan hanya berdampak pada ibu, tetapi juga anak yang akan dilahirkan. Oleh karena itu, edukasi ini sangat penting,” tambahnya.
Kegiatan ini juga dilengkapi dengan sesi praktik sederhana mengenai cara menyusun menu makanan sehat dan bergizi untuk ibu hamil. Peserta diajak membuat menu sehari-hari yang kaya nutrisi, dengan memanfaatkan bahan-bahan lokal yang tersedia di sekitar mereka. Simulasi ini dirancang untuk membuktikan bahwa pola makan bergizi dapat diterapkan tanpa memerlukan biaya besar.
Di sela-sela kegiatan, peserta diberi kesempatan untuk berdiskusi langsung dengan narasumber. Banyak pertanyaan diajukan, seperti bagaimana memastikan gizi yang cukup selama kehamilan hingga cara mencegah pernikahan dini di lingkungan masyarakat. Diskusi ini tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga memperkuat semangat kolaborasi antara masyarakat dan perangkat desa.
Sebagai penutup, setiap peserta menerima modul edukasi berisi panduan praktis pencegahan stunting, tips menjaga kesehatan selama kehamilan, serta informasi tentang bahaya pernikahan dini. Materi ini diharapkan menjadi acuan yang dapat diterapkan langsung di lingkungan keluarga dan masyarakat.
Kegiatan ini merupakan langkah awal yang penting bagi Desa Windujaya untuk menjadi desa yang sadar gizi dan mendukung generasi masa depan yang sehat. Dengan kolaborasi antara mahasiswa, masyarakat, dan perangkat desa, perubahan positif ini diyakini dapat tercapai.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI