Desa Sambirata - Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Harapan Bangsa menjadi sorotan pada Minggu, 14 Januari 2025, saat digelarnya acara sosialisasi bertema “Pemanfaatan Potensi Kolam untuk Ketahanan Pangan dan Pengembangan Wisata”. Acara yang bertempat di Kolam Karanggondang ini berhasil menarik perhatian masyarakat setempat, mulai dari perangkat desa, pemuda, hingga pelaku usaha kecil. Dengan menggandeng dua narasumber berpengalaman, sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan wawasan sekaligus mendorong optimalisasi sumber daya lokal.
Kegiatan diawali dengan sambutan dari perwakilan perangkat Desa Sambirata yang menekankan pentingnya inovasi dalam memanfaatkan potensi alam desa. Dalam pidatonya, ia mengungkapkan bahwa kolam-kolam yang tersebar di Desa Sambirata memiliki potensi besar, tidak hanya sebagai sumber ketahanan pangan tetapi juga sebagai daya tarik wisata. “Melalui acara ini, kami berharap masyarakat lebih memahami cara mengelola kolam secara produktif sehingga dapat memberikan manfaat jangka panjang,” ujarnya.
Pemateri pertama, Bapak Kusworo selaku Kepala Dusun 2 Desa Sambirata, memaparkan berbagai potensi wisata yang ada di desa. Ia menjelaskan bahwa Desa Sambirata memiliki keindahan alam yang unik, termasuk kolam-kolam alami yang dapat dikembangkan menjadi destinasi wisata air. Bapak Kusworo juga menyoroti peluang pariwisata berbasis komunitas, di mana masyarakat dapat berperan aktif sebagai pelaku utama. “Pariwisata tidak hanya tentang pemandangan, tetapi juga tentang pengalaman. Kita bisa menawarkan wisata edukasi, seperti memancing atau belajar membudidayakan ikan,” jelasnya.
Melanjutkan sesi pertama, Kak Bangkit Wiranata, seorang akulturis muda yang sudah berpengalaman di bidang perikanan, tampil sebagai pemateri kedua. Dalam pemaparannya, ia memberikan panduan teknis mengenai budidaya ikan yang efektif dan efisien. Ia menjelaskan langkah-langkah mulai dari persiapan kolam, pemilihan jenis ikan seperti nila atau lele, hingga cara pemberian pakan yang tepat. Kak Bangkit juga berbagi tips tentang pengolahan hasil perikanan menjadi produk bernilai ekonomi tinggi, seperti abon ikan, nugget ikan, atau kerupuk kulit ikan.
Selain itu, Kak Bangkit juga menggarisbawahi pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem dalam budidaya ikan. Ia menekankan bahwa pemanfaatan kolam harus dilakukan dengan pendekatan ramah lingkungan. “Jika kita menjaga kualitas air dan tidak menggunakan bahan kimia berlebihan, hasil budidaya akan lebih maksimal dan berkelanjutan,” tegasnya. Pemaparan ini disambut antusias oleh peserta yang aktif bertanya mengenai berbagai teknik budidaya.
Setelah sesi materi, acara dilanjutkan dengan kegiatan penyebaran benih ikan di Kolam Karanggondang. Benih ikan yang disebarkan terdiri dari berbagai jenis, seperti nila merah, lele, dan gurame, yang dinilai cocok untuk dibudidayakan di kolam tersebut. Kegiatan ini melibatkan masyarakat secara langsung, menciptakan suasana gotong royong yang kental. Anak-anak, pemuda, hingga orang tua turut membantu dalam proses penyebaran benih, yang menjadi simbol harapan baru bagi Desa Sambirata.
Menurut beberapa peserta, acara ini memberikan banyak wawasan baru yang sebelumnya tidak terpikirkan. Mereka mengaku mendapatkan inspirasi untuk memanfaatkan kolam yang ada di lingkungan sekitar mereka secara lebih produktif. Selain itu, diskusi antara warga dan narasumber membuka peluang untuk kolaborasi lebih lanjut dalam pengelolaan kolam.
Tidak hanya itu, acara ini juga menjadi ajang mempererat hubungan antarwarga. Diskusi-diskusi kecil tentang ide pengembangan kolam sebagai sumber pangan dan wisata bermunculan di sela-sela kegiatan. Beberapa warga bahkan mengusulkan untuk membentuk kelompok usaha bersama yang fokus pada budidaya ikan dan pengolahan hasil perikanan. Ide ini mendapat dukungan dari perangkat desa, yang berjanji akan membantu dalam hal pembinaan dan akses permodalan.
Perwakilan Perangkat Desa Sambirata menutup acara dengan apresiasi terhadap semua pihak yang telah berkontribusi dalam menyukseskan kegiatan ini. Ia berharap acara serupa dapat terus diadakan secara rutin untuk mengedukasi masyarakat. “Dengan semangat kebersamaan dan kerja keras, saya yakin Desa Sambirata bisa menjadi contoh desa yang berhasil memanfaatkan potensi lokal secara maksimal,” ujarnya penuh optimisme.
Kegiatan sosialisasi ini menjadi langkah awal yang penting dalam mewujudkan visi Desa Sambirata sebagai desa mandiri pangan sekaligus destinasi wisata unggulan. Dengan memanfaatkan potensi kolam secara bijak, masyarakat tidak hanya dapat meningkatkan taraf hidup tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan. Kolam Karanggondang kini tidak lagi hanya sekadar kolam, melainkan simbol kebangkitan ekonomi dan kearifan lokal Desa Sambirata.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI