Mohon tunggu...
Edifati Waruwu
Edifati Waruwu Mohon Tunggu... Wiraswasta - penulis

security

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Penantian Seorang Wanita Tua terhadap Sang Suami yang Dipenjara

9 Juli 2020   07:00 Diperbarui: 9 Juli 2020   07:11 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada suatu ketika ada sebuah keluarga kecil dan sederhana yang tinggal dan hidup di suatu Desa, dengan beraktifitas seperti warga masyarakat lainnya.

Keluarga kecil dan sederhana ini hanya hidup berdua saja, yaitu Sang ayah dan Istrinya, sedangkan anak-anak mereka semua hidup di perantauan  mencari kerja untuk mendapatkan sesuap nasi. Tapi walaupun mereka ini hidup terpisah dengan anak-anaknya, mereka berdua terus bekerja keras untuk tetap bertahan hidup.

Sang ayah dari keluarga kecil dan sederhana ini merupakan sosok yang sangat di andalkan oleh istri dan anak-anaknya.Dia merupakan seorang pejuang dalam keluarganya,ketegasan dan kerja keras yang dimilikinya menjadi acuan dan semangat istrinya beserta anak-anaknya yang hidup di tempat perantauan untuk bisa mewujudkan impian mereka.

Karena kerja keras yang mereka lakukan setiap harinya, keluarga kecil dan sederhana ini di berkati oleh sang pencipta, sehingga mereka tetap makan dan minum tanpa meminta kepada orang lain,dan itu berkat semangat yang mereka miliki.Dengan berjalannya waktu kehidupan keluarga kecil dan sederhana ini mulai terbangun dan hidup sederajat dengan masyarakat lainnya yang ada di sebuah Desa tersebut, mereka bergaul tanpa ada benci,iri dan dengki.

Namun mereka tak merasakan bahwa masyarakat yang sering mereka gauli setiap hari di kampung halamannya itu masih banyak yang berpikiran kuno,kolot, mereka ternyata masih punya pemikiran agar sesamanya tidak boleh hidup melewati batas garis hidup orang lain, mereka tidak mau melihat sesamanya melampaui hidup orang lain yang ada disekitarnya, sehingga desa tersebut sampai saat ini tidak mempunyai kemajuan sama sekali.

Ketika suatu saat tiba Sang suami dari Wanita tua yang ada di keluarga kecil dan sederhana itu di undang untuk menghadiri rapat atau pertemuan didesanya untuk membicarakan bagaimana agar ada kemajuan dan Perubahan di Desa mereka tersebut.Pertemuan yang mereka lakukan itu berlangsung alot, sehingga sang ayah yang mempunyai sosok tegas dan tanggung jawab itu mengkritisi kinerja dari para Penguasa/Pemerintah di Desa tersebut dengan suaranya yang lantang,agar mereka bekerja dengan baik dan jujur kepada warganya.Namun karena suaranya yang lantang itu , Pemerintah Desa tak berterima dengan pendapatnya.

Sebelum sang ayah melanjutkan kan langkahnya untuk membuat pemerintah Desa itu Jujur,maka dia harus di hentikan terlebih dahulu oleh Sang Penguasa Desa tersebut bersama dengan kroni-kroninya.Mereka mencari kesalahan dari sang ayah dengan memanfaatkan orang lain.

Setelah seminggu kemudian Sang ayah Pergi disebuah pasar di dekat kampung nya dengan menggunakan sepeda motor tua yang dia miliki, ditengah Perjalanan ada seorang anak perempuan yang meminta tolong kepadanya untuk di bonceng oleh Sang ayah tersebut dengan tujuan yang sama pergi ke pasar,tak lain yang di bonceng nya itu adalah anak saudara. Ditengah perjalanan ke pasar mereka celaka dengan jatuh diatas sepeda motor,si anak perempuan tersebut luka disikunya dan di pipi kanannya.

Karena Sang ayah merasa tidak enak dengan kondisi anak perempuan itu,maka sebagai rasa tanggung jawab nya dia membawa anak itu kepuskesmas terdekat agar di obati lukanya.setelah selesai berobat Sang ayah mengantarkan si anak perempuan itu ke keluarga nya dan memberitahukan kronologi kejadiannya bagaimana.

Tak lama kemudian datanglah seorang suruhan dari Pemerintah Desa tersebut menyuruh Ibu si perempuan tadi untuk melaporkan kejadian tersebut ke pihak yang berwajib (Kepolisian) padahal sang ayah telah menunjukkan rasa tanggung jawabnya.namun momen kecelakaan tersebut dimanfaatkan oleh mereka yang pandai untuk mengelabui sang ayah tadi dengan menuduh Sang ayah melakukan Pencabulan terhadap Si Perempuan tadi.

Setelah beberapa lama kemudian Sang ayah dari keluarga kecil dan sederhana itu ditangkap dan ditahan oleh pihak Kepolisian dengan Tuduhan Pencabulan anak di bawah Umur,setelah di tahan beberapa bulan sang ayah di Vonis di pengadilan dengan Hukum 5 tahun penjara,Padahal bukti dan Visum terhadap kasus tersebut tidak ada.

Setelah mendengar kan tututan tersebut Sang ayah menangis dan Istrinya beserta anak-anaknya berat hati menerima hal seperti itu menimpa Sang Suami nya dan ayah dari anak-anak nya.Mereka bersedih,seakan harga diri itu terinjak oleh mereka para Penguasa Di sebuah Desa tersebut.

Maka pada saat itu Sang wanita tua (istri) Sang Ayah pulang ke kampung halaman nya dengan berkata kepada Sang Suami nya untuk tetap tabah sambil meneteskan air matanya.Wanita tua tersebut terus menjalani hidupnya dengan kerja keras sambil menunggu suaminya keluar dari Jeruji Besi dan anak-anaknya yang hidup di perantauan terus saling menguatkan.

Ini kisah diangkat dari sebuah kisah nyata

By EDIFATI WARUWU

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun