Mohon tunggu...
Edifa Meriani
Edifa Meriani Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi IAIN JEMBER. PGMI D2

Manjadda wajadda

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pemikiran Islam Modern atau Ilmu Kalam Modern Muhammad Abduh, Muhammad Rasyid Ridha, dan Muhammad Iqbal

22 Juni 2020   21:51 Diperbarui: 11 Juni 2021   07:36 7041
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemikiran Islam Modern atau Ilmu Kalam Modern. | pexels

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Di sini saya akann menjelaskann tentang pemikiran modern atau ilmu kalam modern Muhammad Abduh, Rasyid Ridha, dan Muhammad Iqbal. 

Ilmu kalam modern ilmu yang membicarakan atau mebahas tentang masalah ketuhanan atau ketauhidan dengan menggunakan dalil dan pikiran yang berkembang pada zaman modern.  

Pemikiran Tokoh-Tokoh Modern:

1. Muhammad Abduh

Abduh dilahirkan dan dibesarkan di Mesir,  pada tahun 1849M disebuah desa pertanian di sungai Nil.  Nama lengkapnya yaitu Abduh Hasan Khairullah seoranh keturunan Turki yang telah menetap lama di Mesir.  Ibunya seorang arab yang masih ada hubungan kerabat dengan keluarga Umar bin Khattab.    

Muhammad Abduh hidup dalam lingkungan keluarga petani di pedesaan.  Ayahnya dikenal sebagai orang terhormat yang suka memberi pertolongan. Semua saudaranya membantu ayahnya.  Beliau sangat dicintai oleh Ayah dan Ibunya.  Beliau menikah dalam usia yang sangat muda yaitu pada tahun 1865 saat beliau berusaha 16 tahun.  

Baca juga: Peradaban Islam Modern di Jawa

Pendidikan dasar Abduh diambil alih oleh sang Ayahnya yang hanya mengajarkan membaca dan menulis serta ilmu ilmu keislaman. Abduh juga belajar menghafal Al-quran serta tuntutan dari seorang hafiz.  Abduh telah berhasil menghafal Alquran dengan sempurna.

Setelah beliau tamat kuliah pada tahun 1877 Abduh langsung diangkat  menjadi dosen di Universitas *Darul Ulum* dan menjadi dosen di Al-Azar. Saat memperoleh jabatan tersebut,  beliau memunculkan perubahan perubahan yang sifatnya radikal sesuai dengan cita citanya.  Dengan cara menghidupkan islam dengan metode metode baru yang sesuai dengan kemajuan zaman.  

Pada tahun 1844 Muhammad Abduh kembali ke Mesir.  Setelah itu beliau diberikan jabatan oleh pemerintah yang sangat penting . Kedatangan beliau di masyarakat sangat di hormati.

2. Muhammad Rasyid Ridha

Nama lengkapnya Al-Sayyid Muhammad Rasyid Rida bin Ali Rida bin Muhammad Syamsuddin.  Beliau dilahirkan di Qalmun, suatu kampung sekitar 4 km dari Tripoli,  Libanon,  pada bulan Jumadil Ula' 1282 H.  Beliau seorang bangsawan Arab yang mempunyai keturunan garis besar bangsawab Arab. 

Sejak kecil beliau mempunyai sifat kedewasaan yang luar biasa.  Beliauu dikenall di masyarakat setelah beranjak dewasa di seluruh Tripoli sebagai seorang ulama yang cerdas.  

Baca juga: Dr.H.Abdullah Ahmad, Pelopor Pendidikan Islam Modern di Indonesia

Pada tahun 1898 beliau hijrah ke Mesir untuk menyebarluaskan pembaharuan di Mesir.  Kemudian ia menerbitkan majalah yang diberi nama *Al-Manar* dua tahun kemudian.  

Pokok pikiran Rasyid Ridha pada dasarnya ia lakukan dalam perjuangan umat islam dan tidak jauh berbeda dengan pemikiran tokoh pembaharuan lainnya. Rasyid Ridha meninggal pada tahun 1935 karena mengalami kecelakaan mobil.  Itu terjadi saat dalam perjalanan pulang dari kita Suez menuju Kairo.

3. Muhammad Iqbal

Lahir di Sialkot pada tahun 1977 tanggal 9 November.  Beliau keturunan kasta Brahmana dari Kasymir.  Nama kakeknya Syeikh Muhammad Rofiq dan ayahnya Nur Muhammad.  Ayahnya seorang tokoh sufi.  Ibunya Imam Bibi dikenal sebagai muslimah yang Shaleh.  

Pendidikan beliau dimulai dari keluarganya.  Ia masuk sekolah maktab (surau)  untuk belajar Al-Quran.  Pendidikan formal beliau dimulai di Sialkot di Scootish Mission School.   Dan lanjut di Lahore. Pada tahun 1897 Iqbal memperoleh gelar B. A (Bachelor of Arts). Medali emas sebagai penghargaan dalam prestasi ujian Bahasa Arab.  

Baca juga: Pemikiran Islam Modern dan Tokoh-tokoh Islam Modern

Saat di London Iqbal sempat ditunjuk sebagai guru besar bahasa dan sastra Arab di Universitas London.  Beliau diserahi ketua jurusan filsafat dan kesastraan inggris dan pekerjaan sampingan mengisi ceramah cermah keislaman.  Iqbal penyair yang dipilihnya kemudian juga menyampaikan untuk mendapat gelar sir dari pemeeintah sekitar tahun 1922.

Sekiann penjelasan dari saya.  Kurang lebihnya mohon maaf jika ada salah kata.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun