Mohon tunggu...
Edifa Meriani
Edifa Meriani Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi IAIN JEMBER. PGMI D2

Manjadda wajadda

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Pendidikan Esensialisme dan Pemikiran Tokoh-Tokohnya

9 Mei 2020   14:14 Diperbarui: 9 Mei 2020   14:18 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Oke sambil menunggu buka di siang bolong ini yang lagi pada gabut semoga bermanfaat artikel saya ini untuk dibaca.  Gimana puasanya? Semoga lancar ya dan tidak bolong-bolong.

Baik langsung pada intinya saja, disini saya akan menjelaskan tentang Filsafat Pendidikan Esensialisme dan Pemikiran Tokoh-Tokohnya

1. Esensialisme
Merupakan suatu aliran filsafat yang menginginkan agar manusia kembali pada budaya yang lama.  Aliran ini mempunyai tanggapan bahwa budaya lama memperkuat suatu kebaikan.

Yang dimaksud budaya lama yakni yang ada pada sejak peradaban umat umat manusia. Jadi,  Filsafat pendidikan esensialisme adalah pendidikan yang didasarkan pada nilai kebudayaan yang ada sejak peradaban umat manusia.  

2. Pemikiran Tokoh-Tokohnya
(a)  William C.  Bagley mempunyai 4 point yaitu:
1. Minat minat yang kuat dan tahan lama yaitu upaya belajar awal dan bukan ada dorongan jiwa 2. Pengawasan pengarahan dan bimbingan yaitu melekat pada masa balita yang panjang dan spesies manusia yang ketergantungan khusus
3. Disiplin diri yaitu cara yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut
4. Teori kokoh kuat tentang pendidikan dan teori yang lemah diberikan oleh sekolah-sekolah lain.

(b)  William Bagley,  Thomas Brig,  Frederick Breed,  Isac L Kandell.  
Para tokoh di atas mereka membentuk suatu lembaga yang disebut esensialis community of american education pada tahun 1938. Bagley seorang pelopor guru besar georges collage beliau yakin bahwa fungsi utama sekolah yaitu warisan budaya dan sejarah pada generasi muda.

Oke sekian penjelasan dari saya dan hanya itu yang saya pahami. Jika ada salah kata mohon dimaafkan nggeh.  

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun