Mohon tunggu...
Edi Mikku Ate
Edi Mikku Ate Mohon Tunggu... Administrasi - Ed1SBD

Mahasiswa di Kampus Swasta Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Musang CLS Tak Segarang Pilpres

27 Mei 2019   15:53 Diperbarui: 27 Mei 2019   15:55 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengulik strategi Pengurus dan Dewan Adat dalam mempersiapkan Musang cukup fenomenal. Dilakukan dengan melempar isu kontestasi pergantian pengurus secara masif pada setiap pertemuan rutin atau informal. Menyangkut peran strategis termasuk keuntungan yang didapat CLS dan perorangan bila pencapaian visi bisa berjalan sesuai dengan waktu yang ditentukan. Taktik ini cukup efektif, terbukti terjadi polarisasi calon dengan menampilkan gagasan dan program para kandidat yang beragam.

Membangun Budaya Inovasi Tiada Henti

Akhirnya gayung bersambut, terjadi adu strategi dalam upaya pemenangan pemilihan ketua dan wakil ketua organisasi, dialektika model pembangunan organisasi ideal begitu membuncah. Meski masih berupa wacana dan narasi liar justru memberi referensi munculnya teori baru yang jauh dari jangkauan nalar akademik namun saat dicerna logika cukup apik dan menantang.

Kreativitas dan inovasi dalam memunculkan ide dan cara kerja baru ini menjadi sinyalemen telah terjadinya lompattan besar dalam mengelola organisasi. Mesti dilanjutkan secara menyeluruh pada setiap sendi kehidupan CLS, agar mampu membuat kebijakan representatif yang sesuai kebutuhan aktual anggota.

Para pendiri organisasi sementara bisa tidur nyenyak. Namun tantangan selanjutnya sudah menanti, menjadi kolaborator dan dinamisator sekaligus akselarator untuk membawa organisasi go publik ikut memberi warna pada geliat pembangunan Indonesia Raya nan Jaya.

Penyusunan alat dan kelengkapan organisasi yang berkualitas sedang dalam proses finalisasi, akan menjadi modal dasar dalam melangkah. Keberadaan Buku Pedoman Organisasi yang gahar bak kitab suci dalam agama menjadi tolok ukur dalam mengatur tata kelola CLS.

Akhirnya, pada periode kepengurusan kedua peran nyata seluruh stakeholder CLS harus siap mewujudkan visi misi organisasi.

Bantul, 5 Mei 2019

Dewan Adat

Edi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun