Memasuki pekan kedua bulan Ramadan, sejumlah pedagang kuliner berbahan baku ayam kampung lagi kelimpungan. Ini gara-gara stok ayam kampung hidup mulai berkurang sehingga harganya melonjak tajam. Merekapun terpaksa menyesuaikan harga jual dagangannya.
 Melonjaknya harga ayam kampung sudah terjadi sejak awal-awal bulan puasa. Bersamaan dengan mulai ramainya para pedagang kuliner serta tingginya konsumsi lauk pauk berbahan baku ayam kampung untuk menu berbuka puasa.
Alhasil, harga ayam kampung hidup seberat sekitar 1 kilogram atau kategori pemanggang yang biasanya dibeli dikisaran Rp40 ribuan naik menjadi Rp60 ribu perekor.Â
Tingginya harga, juga disebabkan banyaknya warga maupun peternak ayam kampung sengaja menahan penjualan hewan ternaknya untuk persiapan menyambut lebaran. Sebab dipastikan, harga jual ayam kampung bisa mencapai berlipat-lipat dari saat ini.
Penyebab lain melonjaknya harga ayam kampung lantaran banyak yang dikirim ke kota seperti wilayah DKI Jakarta dan Bandung. Pengiriman keluar daerah ini demi meraih untung berlipat-lipat ketimbang dijual diwilayah sendiri.
Sebagai perbandingan, satu ekor ayam kampung hidup seharga Rp60 ribu di desanya bisa dibeli Rp75 ribu perekor oleh bandar yang ada di Jakarta.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H