Mohon tunggu...
Edi Ramawijaya Putra
Edi Ramawijaya Putra Mohon Tunggu... Guru - Dosen

Pendidik, Penulis, Trainer dan Pembicara Dengan Latar Belakang Linguistik Terapan Bahasa Inggris (TESOL) Bidang Kajian Sosiolinguistics dan Language Pedagogy. Instagram: @edi_ramawijayaputra

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tips Belajar untuk Mahasiswa Baru (S.T.A.R.T)

8 Agustus 2016   09:12 Diperbarui: 9 Agustus 2016   03:23 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Specify Your Reading

Meski membaca apapun itu penting namun membaca literatur yang lebih berkaitan dengan spesifikasi disiplin ilmu yang sedang kamu geluti secara formal saat ini lebih penting. Mengapa? Karena saat pilih jurusan secara tidak langsung kamu telah men-declare diri sebagai spesialisasi bidang tertentu.

Apalagi yang jurusannya "brand new" artinya bisa saja diterima pada pilihan kedua yang tidak sesuai dengan jurusan waktu di SMA/SMK. Misal anak IPA tapi diterima di Sastra Inggris. Pasti membutuhkan reading yang extra dan extensive!

Siapa yang tau jika kelak anda menjadi spesialis bidang. Misal pengamat hukum tata negara, sosiolog atau toksikologi dsb. Serapan ilmu dari bahan2 bacaan yang langsung berhubungan dengan kajian disiplin ilmu akan mengkristal suatu saat dalam betuk karir atau keahlian tertentu.

Jadi, singkirkan dulu bacaan seperti komik, majalah sosialita atau majalah dewasa :)

Mulailah menjadi bagian dari sivitas akademika dengan menjadi ahli dibidangnya.

2. Targeting Your Goal

Salah satu hambatan psikologis bagi mahasiswa baru adalah susah sekali "move on" dari pola belajar masa SMA/SMK. Hal ini disebabkan karena penyesuian iklim belajar di perguruann tinggi sangat berbeda dengan sewaktu duduk di bangku sekolah menengah. Perubahan paradigma belajar harus di-revolusi dari hanya mendengar, melihat dan memahami menuju ke berpikir tingkat tinggi (higher order thinking).

Mahasiswa baru harus memulai road map belajarnya dengan membuat sebuah target pencapaian akademis. Misal dalam Semester I (satu) ini saya harus mendapatkan IP-Semester 3,58 pada skala 4, atau dibuat rentang pencapaian misal IP 3,50-3,67. IPK-semester sangat penting ketika dalam dunia kampus banyak sekali efek domino dari pencapaian IPK.

Sewaktu saya kuliah saya mendapatkan Beasiswa Supersemar, diikutkan kompetisi hibah penelitian oleh dosen, bantuan belanja referensi dari Yayasan Hati Pelajar. Di era sekarang, dengan sistem Dikti yang baru Kemenristekdikti juga membuka banyak kesempatan mahasiswa untuk mendapatkan hibah keterampilan dan penelitian. Dan semua hal itu, mempersyaratkan IP (Index Prestasi).

Kadang, ada calon mertua yang mempersyaratkan IP juga lho untuk calon mantunya :)))

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun