IP tentu tidak datang tiba-tiba dari Dewi Fortuna, lihatlah buku pedoman akademik disitu terdapat sistem penilaian bagaimana nilai-nilai dalam semua mata kuliah yang kamu ambil dapat dikonversi menjadi IP. Nah, baca dengan teliti dan targetkan pencapaian IP-mu sesuai dengan kemampuan yang realistis dan usaha-usaha yang keras.
3. Acknowledging Your Learning StylesÂ
Setiap mahasiswa memiliki kecenderungan gaya belajar yang berbeda-beda, jika membaca literatur mungkin ada yang pernah mendengar istilah auditory, visual, kinsthetic. Yaitu sebuah gaya yang berbeda dalam menyerap ilmu yang didapat. Ada yang lebih suka mendengar, ada yang lebih paham ketika melakukan atau ada yang lebih mantap ketika melihat contoh-contoh. Nah anda termasuk golongan mana?
masing-masing style ini tentu kebutuhan lingkungan belajar berbeda-beda. Orang-orang yang auditory mungkin butuh seorang untuk membacakannya teks-teks seperti jurnal dan buku referensi lalu dengan mudah ia memahami isi dari buku tersebut. Sebaliknya orang yang kinesthetic cenderung sering melaukan uji coba di laboratorium untuk membuktikan asumsi-asumsinya. Sedangkan orang visual biasanya suka dijelaskan, diterangkan dengan sistematis baru paham tentang sesuatu.
Nah, mulailah mengingat hal-hal yang lebih membuatmu cepat mengerti akan suatu hal lalu perkuat kembali dengan membuat peta belajat selama kamu duduk dibangku kuliah.
4. Redefining "Homework"
Istilah PR atau pekerjaan rumah sering sekali kita dengar sewaktu duduk di bangku sekolah, ada yang rela tidak masuk sekolah, pura-pura sakit atau bolos sekolah hanya gara-gara belum menyelesaikan PR yang diberikan oleh guru?. Hal ini disebabkan karena skor (nilai) dari mengerjakan PR sering menjadi faktor penentu kepercayaan guru terhadap siswanya (trustworthiness) bahkan ketika PR tersebut dikerjakan oleh bapak atau pacarnya?
Nah, sebagai mahasiswa bukan berarti kamu tidak akan ketemu PR lagi. Melainkan tugas kuliah yang diberikan oleh masing-masing dosen pengampu mata kuliah. Bentuk (output) dari tugas kuliha ini bermacam-macam mulai dari membuat paper, resitasi, rangkuman, responsi, laporan, FGD, presentasi hingga proyek. Tergantung jenis dan spesifikasi mata kuliahnya. Biasanya pada fase ini kamu akan makin sibuk (bagi yang menikmati) dan makin stress (bagi yang tidak menikmati) tapi percayalah dosen tidak akan memberikan tugas kuliah di luar jangkauan fisik dan batinmu :)
Yang harus kamu lakukan adalah merubah padangan kamu tentang pengertian PR dengan tugas kuliah. Meski esensinya sama tapi pada teknisnya berbeda. PR biasanya berbasis hasil tapi tugas kuliha biasanya berbasis proses dan hasil. Jadi, kamu harus berusaha sendiri dengan berbagai cara untuk memenuhi standar sang dosen dan kriteria penilaian. Konon, sistem penilaian di kampus IPK sangat ditentukan oleh nilai tugas disamping UTS dan UAS.
Selamat mengerjakan tugas-tugas kuliah dengan baik
5. Talking To Your Academic Community