Mohon tunggu...
edi irawan
edi irawan Mohon Tunggu... -

pelajar yang bukan pelajar sekolah, tapi orang yang sedang belajar

Selanjutnya

Tutup

Politik

Golput dan Ukhuwah Islam

25 Februari 2014   19:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:29 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak hal yang menarik menjelang pemilu 2014, dimulainya pemasangan baliho gambar Caleg dengan berbagai ukuran dan tema-tema yang menarik perhatian, mulai dipasangnya atribut atribut partai di pinggiran jalan, mulainya perdebatan caleg dari masing masing partai di televisi dan banyak hal lainnya.

Tapi saya tidak ingi membicarakan hal yang berkaitan dengan promosi para Caleg. Tapi saya ingin membicarakan tentang politik di mata masyarakat Islam dan peran umat islam didalamnya. sudah banyak masyarakat yang sudah tidak percaya lagi dengan politik di negeri ini. Mulai dari anggota DPR yang tidur di waktu rapat,nonton ini dan itu, korupsi sana dan sini. Hingga akhirnya masyarakat tidak percaya lagi dengan politik di negeri ini.


Mungkin pemilihan kepala daerah menjadi satu bukti tidak percayanya lagi masyarakat dengan politik di negeri ini. Belum lagi dengan adanya kampanye Golput dengan berbagai tujuan dan kepentingan. Bukan menyalah yang Golput, tapi memang hidup di masa-masa kerisis kepemimpinan, gilak jabatan, ngurusi perut sendiri, ngenyangi perut keluarga sendiri Padahal mereka menyebut diri mereka sendiri adalah wakil rakyat.


Dengan realitas yang ada, pada akhirnya banyak yang merasa ogah,malas,bodo amat dengan urusan politik di Indonesia. Serta hal ini menjadi salah satu keuntungan dan jalan mulus bagi para penjual bangsa, perusak bangsa, kaum Sekuler, Liberal, PKI, Syiah, kaum LGBT, untuk menduduki kursi DPR di Indonesia dan menyalurkan ide-ide untuk memuluskan jalan mereka di Indonesia. Lemahnya Masyarakat dalam politik banyak yang pada akhirnya membuat kesimpulan siapapun pemimpinya sama aja. Dan kursi kekuasaan diserahkan kepada orang-orang seperti itu begitu saja.


Apakah kita rela memberikan kursi kepemimpinan kepada mereka??? Padahal para ulama dan pejuang islam Indonesia dahulu tidak rela memberikan bangsa ini kepada para penjajah. Dan mereka rela berkorban nyawa dan harta demi kemerdekaan bangsa Indonesia.


Belum lagi galaunya partai partai islam tentang setatus mereka sebagai partai islam dan tujuan mereka memperjuang islam lewat kursi parlemen. Dan tidak mau bersatunya partai Islam Untuk Islam. Hingga pada akhirnya membuat sebagaian umat islam tidak percaya lagi dengan partai islam yang ada. Dan mudahnya mereka di susupi kaum Sekuler, Liberal dan sebagainya yang ingin merusak partai islam dari dalam. Entahlah..! mereka sadar atau tidak.

Sebagian umat islam memilih Golput karena alasan demokrasi system buatan manusia. Saya tidak ingin menyebutkan alasannya lebih jauh. Tapi banyak perdebatan pada umat Islam tentan Golput, ada yang mebolehkan memberikan suara seperti seruan ketua MUI pusat(seruan ini sangat ditanggapi miring oleh Agama lain). Dan ada yang menyarankan Golput karena system demokrasi. Perdebatannya sampai ada yang mengkafirkan sesama umat islam dan sampai menyebut perusak bangsa dan islam itu sendiri.

Sampai disini..

-Apa itu ukhuwah?

-Apa itu Politik?

-Apa itu Politik Islam? Ditengah perdebatan tentang Golput.

-Siapa yang diuntungkan?

-Siapa yang dirugikan?

-Siapa yang lebam? Ditengah pedebatan tentang Demokrasi.

Tidak bisakah kita bersatu untuk Islam?

Tidak bisakah menghentikan perdebatan perdebatan yang dapat memutuskan tali ukhuwah islam?

Ayolah Jendral. Islam tidak akan menang kalo berpecah belah seperti ini. Atau memang kita umat Islam sendiri yang tidak mau menang??

Tidak bermaksud menggurui atau mengajari. Tapi saya bosan dengan perdebatan yang tidak ada ujungnya.

Memberikan suara atau Golput adalah pilihan. Tapi tetap pikirkan umat dan agama Islam ini dengan pilihan yang kita buat. Dan siap menaggung setiap resiko yang akan diterima oleh umat dan agama Islam ini.

Apakah masalah umat Islam di Indonesia dapat diselesaikan oleh NU,Muhammadiyah,PKS,HTI,DDII,MUI dan OrmasI saja??????????

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun