Mohon tunggu...
Edi Gunawan
Edi Gunawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Akuntansi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Mahasiswa dan Pemerhati Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran dan Dampak Kecerdasan Buatan dalam Dunia Akuntansi

25 September 2023   15:14 Diperbarui: 25 September 2023   15:18 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam beberapa dekade terakhir, dunia telah menyaksikan perkembangan luar biasa dalam teknologi dan kecerdasan buatan (Artificial Intellegence, AI). Perkembangan ini tidak hanya mengubah cara kita berinteraksi dengan teknologi, tetapi juga sudah masuk ke dalam hampir setiap aspek kehidupan kita secara umum, termasuk dunia bisnis dan akuntansi. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi peran dan dampak revolusi kecerdasan buatan dalam dunia akuntansi, serta melihat ke depan menuju masa yang semakin terhubung dan dikelola oleh teknologi AI.

Sebelum kita masuk ke dalam peran AI dalam akuntansi, mari kita berbicara sedikit tentang sejarah kecerdasan buatan. Konsep kecerdasan buatan pertama kali muncul pada tahun 1950-an, dan sejak itu, banyak hal mengenai kecerdasan buatan telah mengalami perkembangan pesat. Awalnya, AI lebih berfokus pada pemrograman komputer untuk mengeksekusi tugas-tugas tertentu. Namun, dengan perkembangan teknologi, AI sekarang mampu belajar dari data, membuat keputusan sendiri, dan bahkan berkomunikasi dengan manusia.

Kecerdasan buatan dapat dipahami sebagai bagian dari ilmu komputer yang membuat mesin ocussi dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan manusia. Dalam konteks akuntansi, perkembangan ini telah membuka peluang baru yang signifikan. Dengan data finansial yang semakin besar dan kompleks, AI dapat membantu para ocussional akuntansi dalam berbagai cara.

1. Peran Kecerdasan Buatan dalam Transformasi Akuntansi

Automatisasi Tugas Rutin

Salah satu peran terbesar AI dalam akuntansi adalah kemampuannya untuk mengotomatisasi tugas-tugas rutin. Banyak pekerjaan dalam dunia akuntansi melibatkan proses manual seperti pencatatan transaksi, pengolahan faktur, dan perhitungan pajak. Selain itu, banyak pekerjaan akuntansi melibatkan pengolahan data besar-besaran, seperti penggolongan data, dan sebagainya. AI dapat mengambil alih tugas-tugas ini dengan cepat dan akurat, mengurangi risiko kesalahan manusia serta menghemat waktu berharga bagi para ocussional akuntansi.

Penggunaan software akuntansi dalam sebuah perusahaan yang menggunakan teknologi AI untuk mengenali dan mencocokkan transaksi otomatis, memeriksa kesalahan, dan membuat laporan keuangan yang lengkap akan mengurangi risiko kesalahan manusia dan memungkinkan akuntan untuk ocus pada analisis yang lebih mendalam.

 Analisis Data Lebih Mendalam

Dengan berkurangnya bahkan hilangnya tugas-tugas rutin, para profesional akuntansi menjadi lebih fokus untuk melakukan analisis data yang lebih mendalam. Dengan kemampuannya untuk mengolah dan menganalisis data dalam skala besar, AI dapat membantu mengidentifikasi tren dan pola yang mungkin tidak terdeteksi oleh manusia. Hal ini sangat berharga dalam membuat proyeksi keuangan dan perencanaan bisnis.

Manajemen Risiko yang Lebih Baik

AI juga dapat digunakan untuk manajemen risiko keuangan yang lebih baik. Dengan kemampuannya untuk memproses data secara cepat dan akurat, AI dapat mengidentifikasi potensi risiko keuangan dan memberikan peringatan dini kepada perusahaan. Hal ini membantu perusahaan untuk mengambil langkah-langkah yang tepat dalam mengelola risiko.

 Peningkatan Efisiensi Operasional

AI juga dapat meningkatkan efisiensi operasional dalam dunia akuntansi. Misalnya, dalam proses audit, AI dapat digunakan untuk mengaudit data secara otomatis, menilai kinerja perusahaan, memeriksa kepatuhan dengan standar akuntansi, dan menemukan anomali atau kesalahan. Ini dapat menghemat waktu dan biaya yang diperlukan untuk audit manual.

2. Tantangan dalam Mengadopsi AI dalam Akuntansi

Meskipun AI memiliki banyak potensi dalam dunia akuntansi, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi dalam mengadopsi teknologi ini.

Investasi Awal yang Tinggi

Mengadopsi teknologi AI dalam akuntansi memerlukan biaya investasi awal yang signifikan. Perusahaan perlu mengeluarkan dana untuk membeli perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan, serta untuk pelatihan pegawai. Ini dapat menjadi hambatan bagi perusahaan kecil dan menengah yang memiliki anggaran terbatas.

Sebuah perusahaan kecil yang ingin mengadopsi AI dalam pencatatan transaksi mereka harus mengeluarkan dana untuk membiayai software akuntansi yang menggunakan teknologi AI, melakukan pemeliharaan serta untuk melatih karyawan mereka dalam penggunaan software tersebut.

Keamanan Data dan Peran Manusia

Ketika menggunakan teknologi AI, keamanan data menjadi sangat penting. Data keuangan perusahaan adalah aset berharga, dan perusahaan perlu memastikan bahwa data tersebut dilindungi dengan baik dari ancaman keamanan siber. Pelanggaran keamanan data dapat memiliki konsekuensi serius, termasuk kerugian finansial dan kerusakan reputasi.

Isnaeni Achdiat, Narasumber pada webinar yang dilaksanakan oleh Komite Profesi Akuntan Publik (KPAP) mengatakan bahwa Artificial Intelligence dapat membantu meningkatkan kualitas audit, tetapi di sisi lain terdapat risiko-risiko  yang justru terkait dengan AI itu sendiri, diantaranya adalah adanya model bias, data quality, model variability, dan interpretasi output. Oleh karena itu, peran manusia sebagai akuntan profesional masih menjadi kunci sekalipun dalam penerapan AI yang lebih mendalam.

Perubahan Budaya Organisasi

Mengadopsi AI juga memerlukan perubahan budaya organisasi. Sebagai mana penyesuaian pegawai pada teknologi yang sudah ada. Pada saat penggunaan AI sudah meluas, pegawai perlu beradaptasi dengan teknologi ini dan mungkin perlu mengubah cara mereka bekerja. Hal ini dapat menjadi tantangan dalam beberapa organisasi yang mungkin menghadapi resistensi terhadap perubahan. Misalnya pada sebuah perusahaan yang telah lama mengandalkan proses manual dalam akuntansi mereka mungkin perlu melatih karyawan mereka dalam budaya penggunaan teknologi AI dan membantu mereka mengatasi perasaan ketidaknyamanan pada proses transisi.

Etika dan Transparansi

Penggunaan AI dalam akuntansi juga menghadirkan pertanyaan yang berkaitan dengan etika. Bagaimana data keuangan dikumpulkan, digunakan, dan dibagikan harus mematuhi standar etika dan privasi yang ketat. Perusahaan harus memastikan bahwa mereka mematuhi semua peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dalam penggunaan AI.

 

3. Masa Depan AI dalam Akuntansi

Meskipun ada tantangan yang perlu diatasi, perkembangan AI dalam akuntansi akan terus berlanjut, dan masa depan terlihat cerah. Beberapa tren yang mungkin akan mempengaruhi peran AI dalam akuntansi di masa mendatang adalah sebagai berikut:

Penggunaan Big Data

Dengan semakin banyaknya data, baik data keuangan maupun data non keuangan yang tersedia, AI akan semakin penting dalam mengolah dan menganalisis data besar-besaran ini. Penggunaan big data dalam analisis keuangan dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam dan membantu perusahaan membuat keputusan yang lebih baik.

Pengembangan Robot Akuntan

Konsep robot akuntan mungkin akan menjadi kenyataan di masa depan. Ini adalah program AI yang sepenuhnya otomatis dan dapat menjalankan sebagian besar tugas akuntansi tanpa campur tangan manusia. Ini akan mengubah cara pekerjaan akuntansi dilakukan dan menghasilkan efisiensi yang lebih besar.

Peningkatan Analisis Prediktif

AI akan terus digunakan untuk melakukan analisis prediktif dalam akuntansi. Maksudnya, hal ini akan membantu perusahaan untuk memperkirakan kinerja keuangan mereka di masa depan, mengidentifikasi risiko potensial, dan membuat strategi bisnis yang lebih baik.

Integrasi dengan Teknologi Lain

AI akan semakin terintegrasi dengan teknologi lain dalam dunia akuntansi. Misalnya, AI dapat digunakan bersama dengan teknologi blockchain untuk memastikan keakuratan data transaksi keuangan. Ini juga dapat terintegrasi dengan teknologi cloud untuk mengelola dan menyimpan data keuangan dengan aman.

Dampak bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang Menggunakan Akuntansi Manual

UMKM yang masih menggunakan akuntansi manual dalam era kecerdasan buatan dapat mengalami dampak negatif yang signifikan bagi kelangsungan aktifitas dan usaha mereka. Masalah utama yang akan langsung dihadapi adalah inefisiensi. Kecerdasan buatan digadang gadang mampu mengerjakan tugas yang rumit sekalipun bahkan dengan jumlah data yang besar. Menghadapi persaingan dengan perusahaan yang sudah mengadopsi teknologi AI bukanlah perkara mudah. UMKM yang menggunakan akuntansi manual akan dengan mudah menemui masalah lainnya, seperti ketidakakuratan dan keterlambatan dalam pengambilan keputusan. Namun, dengan semakin berkembang dan banyaknya perusahaan Teknologi Informatika yang berkecimpung dengan teknologi AI, bukan tidak mungkin di masa depan, biaya untuk mengadopsi teknologi ini akan lebih mudah untuk dijangkau pengusaha UMKM.

4. Kesimpulan

Kecerdasan buatan telah mengubah lanskap akuntansi modern secara fundamental. Dari otomatisasi tugas-tugas rutin hingga analisis data yang lebih mendalam, AI memberikan berbagai manfaat kepada para profesional akuntansi dan perusahaan secara keseluruhan. Meskipun ada tantangan yang perlu diatasi, masa depan AI dalam akuntansi terlihat menjanjikan, dengan potensi untuk terus meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan dalam industri ini.

Untuk tetap bersaing dalam era digital ini, perusahaan perlu mempertimbangkan adopsi AI dalam strategi akuntansi mereka. Dengan penggunaan yang bijak, AI dapat menjadi mitra yang kuat dalam mengelola keuangan, mengidentifikasi peluang, dan menjaga kepatuhan. Saat kita melangkah menuju masa depan yang semakin terhubung oleh teknologi AI dan Internet of Things (IoT), keberlanjutan dan kemajuan akan bergantung pada kemampuan kita untuk memahami, menghadapi, dan memanfaatkan perubahan ini dengan bijak.

Edi Gunawan

Mahasiswa Ekonomi Akuntansi

Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun