Mohon tunggu...
Edi WarmanTanjung
Edi WarmanTanjung Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa

membaca

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Mengendalikan Emosi Negatif di Bulan Ramadan

17 Maret 2024   16:55 Diperbarui: 17 Maret 2024   16:57 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam menjalankan ibadah puasa ramadan terdapat hikmah yang sangat berharga yaitu harus dapat mengendalikan diri kita dari emosi yang negatif ketika menjalankannya. Kondisi tubuh yang sedang memerlukan asupan energi melalui makan dan minum untuk sementara ditahan terlebih dahulu. Saat kondisi lapar dan haus tersebut biasanya emosi negatif membayang-bayangi perjalanan ibadah puasa kita. Dapat kita jumpai orang-orang tua sekitar kita, mereka mengendalikan emosi dengan kegiatan  yang meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadahnya. Beberapa tindakan yang dilakukan yaitu dengan mengelola dan mengendalikan diri secara arif dan bijaksana. 

Di dalam keluarga emosi negatif yang terjadi biasanya di dapatkan oleh hubungan antar anggota keluarga, apabila tidak diatasi dapat terpendam berlarut-larut. Emosi negatif dapat dicegah melalui beberapa tips seperti yang dilansir dari artikel idntime .com sebagai berikut :

1. Ketika Emosi negatif meledak upayakan menarik napas dan mengendalikan diri.

Emosi dapat berasal dari traumatis masa lalu dan faktor genetik. Bentuk Emosi negatif identik dengan sesuatu yang tidak menyenangkan dan mengganggu. seperti rasa marah, sedih, kecewa, takut, benci, iri, cemas, kesepian, sakit hati, malu, terluka, putus asa, sesal, hingga dendam. Solusinya yaitu menarik napas selanjutnya dapat mengalihkan perhatian ke sesuatu yang menyenangkan. memperbanyak istighfar, berwudu dan salat sunnah lebih dianjurkan untuk mengurangi emosi tersebut.

2. Meneliti faktor penyebabnya

Mencari akar masalah yang menyebabkan emosi negatif, selanjutnya berusaha nyaman dengan kondisi tersebut, sambil berpikir logis dan positif untuk pemecahan masalah tersebut. Setiap emosi positif maupun negatif merupakan jalan manusia untuk menempa diri menjadi pribadi yang lebih baik.

3. Berpikir matang sebelum bertindak

Berpikir jernih Saat emosi negatif datang,  kendati sulit untuk dilakukan, kedua hal itu dapat mengindarkanmu dari rasa dan sikap gegabah. Bukan meledak tak karuan, tanggapi dengan penuh kesadaran.

Kesadaran maksimal dalam menghadapi luapan emosi negatif maupun positif bisa menahan diri dari reaksi atau ekspektasi berlebihan. Sebelum telanjur semakin menyesal, pikirkan matang-matang apa yang harus dilakukan untuk menanggapinya.

Fase berpikir dalam memproses emosi negatif memang tidak menyenangkan. Kamu dituntut menahan diri untuk menyalurkannya. Namun, di lain waktu, langkah itu menjadi sebuah kesyukuran karena berhasil mengatur emosi beserta reaksinya.

4. Ekspesikan dengan tepat

Emosi positif, emosi negatif  harus terekspresikan secara tepat. Jika tak tersalurkan dengan baik, ia akan berdampak buruk pada kesehatan tubuh maupun jiwa. Hal ini tentunya menjadi gerbang yang terbuka lebar bagi stres dan depresi.

Contohnya sedih atau sakit hati. Kamu boleh saja meluapkannya dengan menangis. Namun, jangan biarkan tangisanmu berlarut-larut. Melangkahlah ke depan saat emosi itu sudah tersalurkan. Begitupun rasa marah, lakukan dengan elegan dan tepat sasaran.

Sederhana, teknik journaling sangat membantu dalam menyalurkan emosi. Hanya perlu alat tulis, curahkan semua hal yang kamu pikirkan dan rasakan melalui tulisan. Melakukan olahraga atau hobi pun menjadi cara ampuh mengekspresikan sekaligus meredakan emosi.

5. Stay calm dengan tidak memendamnya

Kala sebuah rasa tidak menyenangkan melanda, ia biasanya diikuti oleh "kawan-kawannya" yang tak kalah mengganggu. Apalagi jika kamu membiarkannya mengatur serta mengendalikan dirimu. Walau sulit, tetaplah tenang menghadapi rasa tak mengenakan itu.

Perasaan emosi negatif jangan dipendam berlarut-larut, hal tersebut akan berdampak buruk kedepannya, karena dapat muncul pada situasi yang tak terduga. Tidak masalah psikis saja dapat menyerang fisikpun dapat berpengaruh. 

Memperbanyak zikir dan melakukan hal yang positif atau menyenangkan seperti berolahraga dan lain-lain. Mengelola emosi negatif bukanlah hal mudah. Harus pintar-pintar menyadari, menerima, dan mengendalikannya.

Mendengarkan ceramah agama dengan ahlinya dapat menjadi tindakan ketika emosi negatif datang, mendengar kisah-kisah nabi juga dapat dilakukan, bukankah kita memilki Nabi Muhammad SAW dikenal akan kebaikan hatinya. Beliau juga dikenal karena sifatnya yang lemah lembut, baik dari segi perbuatan maupun perkataan. Nabi Muhammad SAW juga dikenal karena keluasan hati beliau dalam memaafkan. Beliau tak pernah membalas orang-orang yang berbuat jahat dengan kejahatan. 

Semoga puasa kita terjaga dari perasaan emosi negatif, selamat berpuasan ramadan.

Sumber :  Idntimes.com dengan judul "5 Tips Mengelola Emosi Negatif di Bulan Ramadan agar Puasa Gak Batal".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun