Kisah Lelawa dan Langkah Yang Terbata
oleh edi sst
Lihatlah angin yang berselibat
Berpusu-pusu menampar-nampar senja
Bersuka ria atas nama-Mu (kutatap juga lelawa yang tak lagi terlelap)
Di sini aku gagap tercekat
Berbaju lusuh, lelah, dan berkeringat
Berdoa di malam-malam yang menganga
Merasa dekat dan memaksa-Mu (betapa asing kerlip kunang-kunang itu)
Apa yang kumiliki?
Tak juga kepasrahan Abu Yazid yang gagah
“Yang kuingini adalah tak memiliki keinginan”
Ah, seberapa dalam aku terbenam
Biarlah dengan langkah-langkah terbata
Kutanam ubi yang akarnya menembus hijab demi hijab
Bersama sekumpulan lebah yang tak pernah lelah
Entah apalah namanya ini, ya Allah
Semarang, Desember 2012
Gambar dari yayackfaqih.blogspot.com
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI