Mohon tunggu...
edi sst
edi sst Mohon Tunggu... Guru - Nothing

Belajar di tengah kerinduan membatu yang tak pernah tertuntaskan oleh waktu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Episode Kasidah Cinta

28 November 2012   15:24 Diperbarui: 11 September 2023   09:46 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Episode Kasidah Cinta 

oleh edi sst 

Lihat sungai itu tetap mengalir ke tempat yang sama 

Lalu perahu berkabut kau simpan di sudut senja 

Menjelma catatan tentang cinta, jalan, dan jendela 

Kau lihat hujan ini masih hujan yang kemarin 

Yang mengguyurmu: kau berlari kuyup 

Di sela-sela bibir dingin yang mengecup 

Lalu saat kemarau begitu kering terdampar 

Kau tak juga bersijingkat berselancar 

Berkecipak bermain ombak yang diliarkan angin 

Kau masih berteman malam-malam menganga 

Bersama sepenggal mimpi tentang rumah tua 

Dan sepetak pekarangan di desa 

Kau bilang itulah cintamu yang sederhana 

Kau tahu, di sini sebuah rebana tergeletak tak bersuara 

Dalam sebuah jeda kasidah tanpa nama 

Semarang, Oktober 2012 

gambar dari goresan-pensil.blogspot.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun