Mohon tunggu...
edi sst
edi sst Mohon Tunggu... Guru - Nothing

Belajar di tengah kerinduan membatu yang tak pernah tertuntaskan oleh waktu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kuhempaskan Waktu...

13 Oktober 2011   05:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:01 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kuhempaskan Waktu

buat ADL

saat sebuah tonggak patah
kepada siapakah patahan akan mendesah
ia terbang bersama remang malam dan kunang-kunang
menyumbat aorta dan para-para rumah

ke manakah kualirkan lagi darahku
yang kini meronta dan membeku
bersama pohon-pohon pisang yang kering berdebu
aku bertarung bergulat menghempaskan waktu

saat sebuah tonggak patah
kepada siapakah patahan akan mendesah
bersama rasa sakit yang begitu melecut
yang tak mudah lagi hilang sejumput demi sejumput

biarlah di sini kusapa angin barat
menghembus mengiringi matahari yang makin tua
dari tanah Sumba yang terbakar kumadahkan baris-baris cinta
kuruapkan kasih sayang kepada angin panas mangsa ketiga

Semarang, 2011
Puisi ini saya tulis sebagai dukungan saya kepada penggalangan koin untuk Pak Agus Dapa Loka (ADL). Agust Dapa Loka adalah kompasianer yang berprofesi sebagai guru SMA Anda Luri Waingapu, Sumba Timur, NTT. Dia kini membutuhkan kepedulian dari para Kompasianer dan para pembaca semua. Alumni Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia IKIP (sekarang Universitas) Sanata Dharma, Yogyakarta ini kakinya terpaksa diamputasi karena kecelakaan sepeda motor pada 10 Mei 2009. Kini dia merasakan sakit berkepanjangan karena menderita infeksi tulang. Meski demikian, semangatnya yang tinggi tetap mengabdi sebagai guru. Mari dukung penggalangan KOIN UNTUK AGUST DAPA LOKA. Baca update tentang penggalang koin di sini. Baca juga tulisan yg berkaitan di sini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun