Mohon tunggu...
edi sst
edi sst Mohon Tunggu... Guru - Nothing

Belajar di tengah kerinduan membatu yang tak pernah tertuntaskan oleh waktu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kota yang Melawan Rembulan

2 Januari 2012   02:46 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:28 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kota Yang Melawan Rembulan oleh edi sst Hujan di kota ini menjelma minyak Bukan hanya pantai wisata yang menggelegak Tapak-tapak Stamford Raffles hingga kini Ratu British Menatah pulau menjadi perca taman-taman eden Penuh gedung bertata fengsui, cahaya dan air menari Kulewati langit-langit petang bergemintang Tapi tak tampak rembulan di balik kanvas malam Saat kuintip Song of The Sea, kulihat diam-diam Tatapan mata bulan tertutup baju zirah siap berperang Di Orchard Road pun terlihat bulan berpedang Di sini kota penuh cahaya berlian Orang-orang bergegas melawan rembulan Yang tak lagi bisa main petak umpet di sela pucuk ilalang Bersama tebaran kedip genit kunang-kunang Menapak jalan tanah penuh tembang Raffles Road-Singapore, Akhir 2011 gambar dari google

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun