Mohon tunggu...
edi sst
edi sst Mohon Tunggu... Guru - Nothing

Belajar di tengah kerinduan membatu yang tak pernah tertuntaskan oleh waktu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Malam Kini Melekatkan Jarak

27 Oktober 2011   07:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:27 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam Kini Melekatkan Jarak

oleh edi sst

 

Lihatlah malam kini melekatkan jarak

Disepuh cahaya kerinduan yang berkelindan

Lalu pemeo-pemeo pun berlontaran

Satu-dua melekat di kening menghitam

 

Sisa hujan yang lelah

Melukiskan jejak di tanah merah

Di situlah kau berbelok membasuh kaki di perigi

Aku terus berjalan mencari anak panah yang hilang

 

Angin mangsa kalima membawa peti-peti

Yang hangus oleh nyala senja tanpa api

Dingin musim ini menyisakan narasi berdebu

Langkah-langkah kaki merintihkan ragu

 

-          Telaga bening mati

Wajahmu makin menjadi

 

Lihatlah malam kini melekatkan jarak

Di sela pagar tua yang tak lagi tegak

Begitu padat dan menggelegak

 

-          Sunyi tintrim membesi

Aduh, wajahmu makin menjadi

 

 

Semarang, 2011

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun