Mohon tunggu...
Edho Surya Dinata
Edho Surya Dinata Mohon Tunggu... Wiraswasta - The Farmer

Be superhero

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sajak-sajak -Edho Surya Dinata

3 Januari 2025   00:53 Diperbarui: 3 Januari 2025   00:53 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi by Google Image screenshoot 

Engkaulah bunda
perakit perahu
Mengalirkan kasih pada asuhan termanis
mengiring langkah-langkah
Pemberian itu
buah ketulusan
Merela harap
mereguk balas.


WANITA PENENUN SONGKET 

Beriro ini adalah sebatang unglen yang di serut

Benangnya adalah jalinan rakam yang bewarni
Merah, biru, putih, hijau
dan juga emas
Sedangkan bila lidi-lidi
adalah motif rangkai
yang berkembang
Begitu menghentak-hentak
Kala beriro beradu pinggiran
di ujung pelipir
Menyusun runsen
yang ditahan perut
Setiap hari atau malam
Di sepanjang aliran musi
Pada jemari para wanitanya
yang menyimpan naluri ketekunan alamiah
Maka kain
dan selendang songket ini
dikenakkan ketika itu.


MENJELANG LELAP

Mataku mohon terpejalah
Hai hati yang memegang titah
di kerajaan tubuh
Titahkan pada mata
tuk terpejam
Titahkan pada bibir
tuk tersenyum
Dan kau sendiri
bersandaralah barang sejenak 


CERITA PAGI

Kilau embun
urai sukma
percikkan sejuk
Serunai pipit
nan kirana
mekar di pucuk
Dalam arus menabuh air
merangkai nada
Sabda puja


PASAR KALANGAN

Bahkan kini mall virtual
hanya sedikit tekan mengulik
tombol berapa
pada smartphone
Maka jual beli kelaikkan pasar
ada di gerak jari
Bahkan kini pasar kalangan
masih ampuh
mengguratkan nostalgia
Bersama menjual pakaian
Bersama membeli lakso
dan sekian tandan pisang mas
juga pisang gedah
Bahkan menukar barter
Seperti dahulu

Tentang penulis,
Edho Surya Dinata, lahir di Palembang 6 Juli 1983, Menyenangi dan mulai menulis puisi sejak SLTP. Beberapa puisi dan cerpennya pernah dimuat di beberapa media.
Kini Edho berdomisili di Desa Saranglang Pemulutan barat Ogan Ilir Sumatera Selatan. Selain bertani, Edho juga masih tetap menulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun