Sebagai negara yang memiliki 70% luas wilayahnya adalah perairan, Indonesia dianugerahi kekayaan lautan yang luar biasa. Potensi yang sangat besar tentu sangat jelas bagi Indonesia untuk menjadi negara maritim besar sehingga sangat banyak tugas kita sebagai negara untuk memanfaatkan kondisi geografis kita sebagai negara maritim secara maksimal dan efisien.
Namun, ada satu hal yang tak kalah penting ketika kita berbicara tentang laut Indonesia: keamanan negara.
Dengan total 10 negara yang berbatasan langsung dengan laut Indonesia, tentu ancaman keamanan negara melalui perairan tentu lebih rawan dibandingkan melalui batas darat negara kita.
Ancaman keamanan ini tidak melulu soal agresi militer atau ancaman fisik lain. Banyak sekali jenis pelanggaran hukum yang mengganggu kedaulatan Republik Indonesia melalui batas perairan kita, termasuk yang paling sering terjadi adalah penyelundupan barang dan masuknya imigran ilegal.
Penyelundupan adalah segala jenis kegiatan mengimpor, mengekspor, mengantar pulaukan barang yang berlaku atau tidak memenuhi formalitas pabean yang ditetapkan undang-undang. Aktivitas ini tentu saja merugikan negara dari sisi pengendalian barang masuk, pendapatan negara sampai ke aktivitas narkotika yang tentu saja sangat berbahaya bagi bangsa dan negara.
Salah satu lembaga negara yang menjadi aktor yang sangat penting terkait isu ini adalah TNI Angkatan Laut. Kenapa? Mereka adalah garda terdepan yang berurusan langsung dengan perbatasan terluas kita, perbatasan laut.
Berikut tugas-tugas kunci TNI Angkatan Laut terkait batas wilayah laut Indonesia:
- Patroli Perairan: TNI Angkatan Laut melakukan patroli aktif di perairan Indonesia, termasuk perairan perbatasan untuk mengawasi dan mendeteksi aktivitas ilegal seperti penyelundupan narkoba, senjata, manusia, dan barang-barang terlarang lainnya. Mereka menggunakan kapal perang dan pesawat patroli untuk menjaga keamanan perairan negara.
- Pengawasan Perbatasan: TNI Angkatan Laut juga bertanggung jawab untuk mengawasi perbatasan maritim Indonesia. Hal ini mencakup pencegahan masuknya kapal-kapal ilegal yang mencoba masuk ke perairan Indonesia tanpa izin, serta mengamankan perbatasan dari ancaman keamanan lainnya.
- Kolaborasi dengan Aparat Keamanan Lainnya: TNI Angkatan Laut bekerja sama dengan lembaga-lembaga penegak hukum lainnya, seperti Kepolisian dan Bea Cukai, untuk mengkoordinasikan upaya pencegahan dan penegakan hukum terhadap penyelundupan barang-barang ilegal. Kolaborasi ini memungkinkan pertukaran informasi dan sumber daya untuk mencapai hasil yang lebih efektif.
- Pemberdayaan Wilayah Maritim: TNI Angkatan Laut juga terlibat dalam program pemberdayaan wilayah maritim, termasuk pelatihan dan bantuan teknis kepada masyarakat setempat dalam pengawasan dan pencegahan aktivitas ilegal di perairan mereka sendiri.
- Dukungan Terhadap Penegakan Hukum: TNI Angkatan Laut mendukung aparat penegak hukum dalam tindakan penangkapan dan penindakan terhadap pelaku ilegal, termasuk penyelundupan narkoba dan senjata. Mereka menyediakan dukungan logistik dan keamanan yang diperlukan untuk operasi penegakan hukum.
Dengan peran yang sangat krusial ini, tentu saja TNI Angkatan Laut bertanggung jawab melakukan strategi, persiapan, dan eksekusi yang mumpuni dalam operasi-operasi penanggulangan masuknya barang-barang ilegal sampai pencegahan imigran dari Indonesia ke luar negeri melalui daerah perbatasan.
Untungnya, kinerja TNI Angkatan Laut dalam kerja-kerja yang berhubungan dengan aktivitas penyelundupan di perbatasan NKRI belakangan ini sangat memuaskan. Tercermin dari beberapa operasi oleh TNI AL yang berhasil mencegah beberapa upaya penyelundupan barang hingga pekerja migran ilegal di perbatasan.
Berikut beberapa operasi TNI Angkatan Laut terkait upaya pencegahan tidak penyelundupan hingga pekerja migran ilegal pada tahun 2023: