COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh SARS-CoV-2, salah satu jenis koronavirus. Penyakit ini mengakibatkan pandemi COVID 19, Penderita COVID-19 dapat mengalami demam, batuk kering, dan kesulitan bernapas. Sakit tenggorokan, pilek, atau bersin-bersin lebih jarang ditemukan. Penyakit ini disebabkan oleh koronavirus sindrom pernapasan akut berat 2 (SARS-CoV-2 atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2).Â
Virus ini menyebar melalui percikan (droplets) dari saluran pernapasan yang dikeluarkan saat sedang batuk atau bersin. Sebuah penelitian di jepang sedang mempelajari kemungkinan penularan dapat terjadi melalui microdroplets yang melayang-layang di udara. Untuk pencegahan agar virus ini tidak menular dengan cara mengikuti protokol kesehatan yang sudah ditetapkan yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Lalu untuk penanganan orang yang sudah terinfeksi virus yaitu dengan cara mengisolasi diri untuk tidak pergi kemana-mana.
 Salah satu dampak virus ini yaitu salah satunya masalah pendidikan, di indonesia bahkan seluruh dunia menjadi kacau balau, berantakan dan terganggunya sosio-ekonomi disetiap negara. Dengan situasi seperti ini sangat tidak mungkin untuk melakukan pembelajaran secara normal. Pada akhirnya pemerintah menetapkan keputusan untuk belajar dari rumah. Bukankah ini hal yang baru bagi kalian ? Pengalaman saya dan lingkungan keluarga dengan pembelajaran daring  itu sangat menyenangkan sekali.Â
Pada dasarnya semua keputusan pasti ada positif dan negatifnya. dilihat dari sisi positif, pembelajaran daring kita bisa belajar sambil santai, misalnya sambil mendengarkan musik, sambil tiduran, minum kopi, dan lain sebagainya saat sedang mengerjakan tugas sekolah, jika tidak bisa mengerjakannya,kita bisa browsing di internet. Selain itu, kita juga lebih akrab satu sama lain dalam keluarga karena kita selalu bersama.Â
Dan biasanya setiap selesai belajar, aku selalu melakukan pekerjaan rumah. Seperti membersihkan rumah, menyapu, mengepel lantai, dan lain sebagainya. Seperti layaknya sekolah normal pada biasanya, setiap hari harus tetap bangun pagi dan menyiapkan pelajaran-pelajaran sesuai jadwal untuk di pelajari, serta mengenakan seragam sekolah untuk bukti yang nantinya dikirimkan kepada guru aau dosen.Â
Pelajaran pun dilakukan menggunakan media internet seperti ZOOM, Gmeet, Classroom, dan e-learning. Ketika pelajaran sudah dimulai, biasanya menghabiskan waktu di rumah untuk mengerjakan tugas-tugas dan materi dari dosen. Meskipun hanya belajar dirumah, tetapi kita semua harus tetap semangat. Bagaimanapun pemerintah sudah berupaya mengoptimalkan sistem belajar agar tetap bisa belajar seperti semula walaupun dengan keadaan dan situasi yang berbeda.Â
Tetapi belajar dengan sistem seperti ini pun juga ada kendala seperti belajar di rumah juga membutuhkan modal yaitu kuota internet. Pengalaman saya dulu saat paketan internet habis padahal sedang dibagian penting ketika zoom, jadi saya tidak mengerti jika ada tugas atau materi. Pada saat itu saya sangat bingung, sebab ada tugas yang harus saya kerjakan hari itu juga di rumah. Saya langsung pergi ke konter untuk membeli paket data. Sesudah paket internetnya masuk, saya langsung segera membuka WhatsApp dan bergabung kembali walaupun tertinggal. Saya sangat terkejut, ternyata tugasnya  banyak sekali. Walapun kewalahan tapi, Saya secara perlahan mengerjakan tugas-tugas tersebut.
Namun demikian, kita juga berhadapan dengan berbagai kekurangan pendidik kita dan kemampuan orang tua mengawasi anaknya. Namun tujuan utama kita adalah keselamatan generasi kita dari serangan wabah Covid-19 yang sedang berkembang. Diakui oleh siswa bahkan lingkungan saya sendiri bahwa pembelajaran daring terkadang membuat mereka tidak mengerti dengan materi yang diberikan oleh gurunya. Terlebih mereka merasa bosan, dan ingin belajar dengan teman-teman di sekolah.Â
Penggunaan media pembelajaran pun harus bervariasi supaya para pelajar lebih tertarik untuk belajar dan bisa menambah pemahaman tentang materi yang diberikan. Apalagi seperti saya mahasiswa baru yang belum mengerti tentang sistem pembelajaran di kuliahan itu membuat saya sedikit kebingungan ditambah belum mengenal teman-teman bahkan tidak tau wujud asliya seperti apa. Tetapi diluar dari semua itu menurut saya cara pembelajaran secara daring walaupun belum optimal tetapi dengan adanya aplikasi penunjang sudah tercukupi tinggal bagaimana kita menghadapi dan meresponnya. Pemerintah sudah melakukan yang terbaik untuk rakyatnya. jadi, mari bersama - sama agar kita bisa mengoptimalkan pembelajaran yang sudah pemerintah siapkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H