mahasiswa turun ke jalan unjuk rasa atau demo. Bukan cuma di ibukota Jakarta, tetapi di daerah-daerah lain di Indonesia. Aksi demo yang sebagian besar diikuti oleh mahasiswa tersebut memiliki tujuan memprotes kebijakan pemerintah. Terutama semenjak pemerintah menaikkan harga bahan bakar subsidi seperti pertalite dan solar. Namun, kini ditambah lagi dengan tuntutan pengusutan kasus Arema Malang.Sejak dulu mahasiswa Indonesia memang sering melakukan aksi demo. Jika kamu mahasiswa, apakah kamu harus ikut dalam aksi tersebut? Beberapa pihak mungkin mencemooh dan mengatakan demo itu kegiatan buang-buang waktu. Aksi demo hanya membuat huru-hara dan kerusakan fasilitas umum. Sebagian pihak mengatakan bahwa mahasiswa seharusnya fokus pada kuliah saja. Padahal anggapan tersebut sama sekali tidak benar. Ikut demo punya bermanfaat juga bagi mahasiswa.
Belakangan ini marak aksiApa saka? Coba kita pertimbangkan untung dan ruginya.
Dampak positif demo bagi mahasiswa:
1. Ajang untuk latihan berdemokrasi.
Karena sebagai mahasiswa perlu untuk menyampaikan pendapatnya. Dengan berdemo, kita berbicara di hadapan orang banyak. Hal ini berguna untuk melatih mental kita.
2. Menyampaikan aspirasi rakyat.
Hal ini sudah pasti, karena mahasiswa merupakan bagian dari rakyat. Kita ingin keluhan kita didengar oleh pemerintah selaku mengambil kebijakan.
3. Mendesak pemerintah mengambil keputusan pro rakyat.
Dengan berdemo, diharapkan pemerintah akan mempertimbangkan keadaan rakyat. Dan menurunkan harga BBM, misalnya.
4. Solidaritas.
Demo membuat kita memiliki teman banyak. Juga membangkitkan rasa setia kawan antar mahasiswa.
5. Menambah pengalaman.
Tentu saja berdemo membuat pengalaman baru dan menambah warna hidup kita. Jadi nggak akan terasa monoton sebagai mahasiswa.
Dampak negatif demo bagi mahasiswa:
1. Mengganggu ketertiban umum.
Karena akan menimbulkan kemacetan lalu lintas dan sampah yang bertebaran.
2. Merusak fasilitas umum.
Seringkali demo menjadi anarkis dan merusak fasilitas umum. Hal ini sangat merugikan kita semua.
3. Merepotkan pihak pengamanan.
Mengadakan demo harus seizin pihak kepolisian. Karena jika demo yang berlangsung menjadi diluar kendali, tentunya dapat menimbulkan korban dan merepotkan pihak keamanan.
4. Meresahkan masyarakat.
Berkaca pada demo-demo yang anarkis, membuat sebagian besar masyarakat menjadi cemas. Mereka takut, demo yang berlebihan dan anarkis. Kabarnya, pernah dulu kejadian demo yang berkembang menjadi aksi penjarahan. Tentu saja sangat meresahkan.
5. Merugikan diri sendiri dan orangtua.
Bila demo berkembang menjadi anarkis, maka kemungkinan akan jatuh korban. Kamu bisa menjadi korban atau pelaku pengrusakan. Dan akibatnya bisa jadi kamu mengalami kerugian materi, fisik atau dipanggil sebagai saksi oleh pihak berwajib. Tentu saja akan merugikan diri sendiri dan membuat cemas orangtua.
Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan banyak sisi positif dan negatif ikut demo mahasiswa. Kembali ke pribadi masing-masing untuk mengambil keputusan.
Menurut pendapat saya, mahasiswa tidak apa-apa berdemo. Selama demo tersebut dilakukan dengan tertib dan penyampaiannya secara sopan dan sesuai dengan kaidah hukum yang berlaku.
Alam Barajo, 29 Oktober 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H