Melalui BMC ini, kelompok tani diarahkan untuk memperluas jaringan pemasaran, meningkatkan kualitas pelayanan, dan memanfaatkan peluang pasar yang lebih luas. Dengan adanya BMC, kelompok tani memiliki peta jalan yang jelas untuk mencapai tujuan pengembangan Taman Edelweiss yang berkelanjutan.
3. Identifikasi Taksonomi Keanekaragaman Bunga Edelweiss
Dalam upaya meningkatkan pengetahuan kelompok tani mengenai Edelweiss, tim melakukan identifikasi taksonomi bunga Edelweiss yang ada di kawasan TNBTS. Proses identifikasi taksonomi ini penting untuk mengenal berbagai jenis Edelweiss, yang nantinya bisa dijadikan bahan edukasi bagi wisatawan yang berkunjung ke Taman Edelweiss.
Melalui proses ini, kelompok tani diperkenalkan pada berbagai jenis Edelweiss secara lebih mendalam, yang memberikan pengetahuan tambahan terkait cara pemeliharaan, manfaat, dan potensi pengembangan tanaman Edelweiss. Hasil dari identifikasi taksonomi ini disusun menjadi modul edukasi yang dapat digunakan oleh kelompok tani dalam memperkenalkan Edelweiss kepada wisatawan.
4. Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk Budidaya Edelweiss
Pentingnya menjaga kualitas dan keberlanjutan produk Edelweiss mendorong tim untuk menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) budidaya Edelweiss bagi Kelompok Tani Hulun Hyang. SOP ini meliputi berbagai tahapan budidaya, mulai dari penanaman, perawatan, hingga proses panen yang sesuai dengan standar lingkungan.
Penyusunan SOP ini dilakukan dengan mendokumentasikan praktik terbaik yang sudah ada, kemudian mengevaluasinya untuk menghasilkan panduan tertulis yang dapat digunakan sebagai acuan dalam menjaga kualitas hasil budidaya Edelweiss. Dengan adanya SOP ini, diharapkan Kelompok Tani Hulun Hyang dapat menjaga kualitas Edelweiss yang dihasilkan dan meningkatkan nilai tambah produk bagi pengunjung Taman Edelweiss.