Mohon tunggu...
edelviapril april
edelviapril april Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar mahasiswa

Seorang pelajar

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Aplikasi Skrining Kesehatan Mental: Upaya Pencegahan Gangguan Kesehatan Mental pada Komunitas Remaja di Era Revolusi Industri 4.0

13 Juli 2024   11:41 Diperbarui: 13 Juli 2024   11:43 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

"Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik dan layak mendapatkan dukungan yang sama."---Kate Middleton

Di era revolusi industri 4.0 dimana kehidupan masyarakat terutama remaja beralih ke digital, komunikasi yang terjadi sudah tidak bisa dikendalikan, terlebih dengan adanya media sosial saat ini membuat remaja dapat memberi berbagai macam komentar baik, buruk,marah, menjelek-jelekkan, fitnah, dan lain-lain yang membuat remaja yang secara kesehatan mental belum kuat dan rawan untuk mengalami gangguan. Pada era ini setiap orang bebas untuk berbicara, sehingga seringkali mengakibatkan terjadinya cyber bullying. Ditambah lagi jika remaja tersebut mengalami masalah di keluarga dan di lingkungannya sehingga tak jarang banyak remaja yang memilih untuk bunuh diri. Masalah kesehatan mental remaja menjadi perhatian saat ini. Menurut (UNICEF,2024) pada tahun 2019, diperkirakan satu dari tujuh remaja mengalami gangguan mental dimana jumlah ini setara dengan sekitar 166 juta remaja (89 juta laki-laki dan 77 juta perempuan) laki-laki dan perempuan di seluruh dunia. Begitupun menurut WHO jumlah  penderita  gangguan  mental  di dunia mencapai 450 juta jiwa, dimana 1 dari 8 orang orang di dunia menderita gangguan mental. Di Indonesia    sendiri menurut Indonesia National Adolescent Mental Health  Survey(I-NAMHS),  1  dari  3  remaja Indonesia menderita gangguan mental (Atsani et al., 2023). 

Di Indonesia era 4.0 sangat berpengaruh pada kesehatan mental remaja saat ini yang dibuktikan dengan semakin banyak remaja yang ingin mencoba bunuh diri supaya bisa terlepas dari kesulitan-kesulitan yang dihadapi. Data  Riskesdas  (riset  kesehatan  dasar)  2018 menunjukkan  prevalensi  gangguan  mental  emosional  yang  ditunjukkan  dengan  gejala-gejala depresi  dan  kecemasan  untuk  usia  15  tahun  keatas  mencapai  sekitar  6,1%  dari    jumlah  penduduk  Indonesia  atau  setara  dengan  11  juta  orang  dan    pada  usia  remaja  15-24  tahun memiliki  persentase  depresi  sebesar  6,2%.  Anak  remaja  yang  mengalami  depresi  berat memiliki kecenderungan untuk menyakiti diri sendiri (self harm) hingga bunuh diri. Sehingga hampir 80-90% kasus bunuh diri yang terjadi merupakan akibat dari depresi dan kecemasan. Dari  data  yang  ada  dapat  dilihat  bahwa  sebagian  besar  gangguan  mental  yang  mendominasi anak remaja pada umumnya disebabkan karena depresi dan juga kecemasan (anxiety) (Kumowal et al.,2022).\

Hingga saat ini, penanganan kesehatan mental di era revolusi industri 4.0 belum ada upaya spesifik yang menyasar kelompok remaja. Gangguan kesehatan mental pada remaja saat ini bisa dikatakan sebagai fenomena gunung es, dikarenakan hanya sedikit sekali remaja-remaja yang melaporkan bahkan mendeteksi secara dini ke fasilitas pelayanan kesehatan karena mereka menganggap hal tersebut masih menjadi tabu. Upaya untuk mendeteksi gangguan kesehatan mental sangat penting supaya penanganan gangguan kesehatan mental remaja terlebih di era revolusi industri 4.0 dapat segera terimplementasikan. Oleh karena itu, diperlukan suatu aplikasi skrining kesehatan mental yang terintegrasi dengan  web dan android. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan aplikasi tersebut pada remaja. 

Aplikasi skrining kesehatan mental remaja yang sedang dikembangkan adalah aplikasi yang terdapat di RSUD Dr. Drajat Prawiranegara, dimana aplikasi ini dirancang dengan menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP), bahasa pemrograman PHP, database MySQL yang bertujuan untuk membantu remaja mengetahui kesehatan jiwanya secara mandiri dan memberikan informasi serta edukasi tentang gangguan kesehatan jiwa. Alasan memilih aplikasi skrining kesehatan mental remaja berbasiskan web dan menggunakan  metode Analytic Hierarchy Process (AHP) karena merupakan teknik yang cocok untuk mengambil keputusan terbaik dari beberapa alternatif yang dapat diambil dengan menggunakan kuesioner dan jika sudah selesai mengisi akan langsung keluar hasil apakah mengalami gangguan kesehatan mental atau tidak pada remaja tersebut.  

Penerapan aplikasi skrining kesehatan mental tersebut mempunyai kelebihan yaitu dapat memberikan data secara rutin kepada pemerintah sehingga dapat memantau perkembangan kesehatan mental remaja. Kesehatan mental remaja sangat penting untuk dijaga, Kehadiran aplikasi skrining kesehatan mental berbasis web dapat memberikan solusi untuk upaya mendeteksi gangguan kesehatan mental bagi remaja. Supaya penanganan yang diberikan bisa lebih komprehensif. Apabila hal ini dapat terus diimplementasikan dengan baik pasti kualitas kesehatan mental remaja menjadi lebih baik di era 4.0 ini. 

Referensi : 

Endriyani, S., Martini, S., & Pastari, M. (2024). Edukasi dan Skrining Kesehatan Jiwa Remaja dengan Aplikasi. Madaniya, 5(1), 192-198. https://www.madaniya.biz.id/journals/contents/article/view/687

Atsani, R., & Anjari, G. T. (2023). Telemedicine Sebagai Platform Konsultasi Kesehatan Mental di Era Industri 4.0. Assertive: Islamic Counseling Journal, 2(1), 13-22. https://ejournal.uinsaizu.ac.id/index.php/assertive/article/view/8041

Kumowal, R. L. K., Kalintabu, H. K., & Awuy, P. O. A. (2022). Orang Tua dan gereja dalam menjaga kesehatan mental anak remaja. Journal of Psychology Humanlight, 3(2), 88-101. https://ejournal-iakn-manado.ac.id/index.php/humanlight/article/view/1203

Sutanto, S., Amiruddin, D., & Nugraha, G. (2022). Rancang Bangun Aplikasi Skrining Kesehatan Mental Remaja Berbasis Web Di Rsud Dr. Dradjat Prawiranegara Dengan Menggunakan Metode Analytic Hierarchy Process (Ahp). Journal of Innovation And Future Technology (IFTECH), 4(1), 29-38.  https://ejournal.lppm-unbaja.ac.id/index.php/iftech/article/view/1813

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun